Jumat, 30 Desember 2011

2012, Penambahan Warga DKI Ditekan Hingga 10%

VIVAnews - Untuk menekan jumlah penduduk Jakarta yang semakin padat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan penambahan penduduk pada 2012 tidak melebihi angka 10 persen dari total penduduk Jakarta tahun ini. Adapun jumlah penduduk Jakarta pada 2011 sebanyak 9,6 jiwa.

Berbagai upaya dilakukan untuk menekan pertumbuhan penduduk di ibukota agar tidak melebih angka populasi 960 ribu jiwa pada tahun depan.

Pencegahan penambahan penduduk dilakukan melalui program Keluarga Berencana (KB), pelayanan kontrasepsi mantap seperti vasektomi dan tubektomi, serta sosialisasi dan konsultasi KB.

“Kami sangat optimis untuk menekan jumlah penduduk di DKI Jakarta di bawah 10 persen dari jumlah penduduk sekarang. Itu terlihat dari total fertility rate (TFR) di DKI Jakarta yang terus menurun setiap tahunnya. Ini menandakan jumlah kelahiran di ibu kota mengalami penurunan juga,” kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB (BPMPKB) DKI Jakarta, Asep Syarifudin, di Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2011.

Menurutnya, berdasarkan Survey Demograsi Kesehatan Indonesia (SDKI), total rata-rata kelahiran anak di DKI Jakarta pada 2007 mencapai 2,10.

Angka ini berhasil diturunkan di 2011 dengan rata-rata kelahiran mencapai 1,90. TFR DKI jauh lebih rendah dari TFR Nasional yang mencapai 2,6. Sedangkan target penurunan TFR DKI di tahun
2012 harus mencapai angka 1,8.

“Jika TFR mampu diturunkan menjadi 1,80 di tahun 2012 dan dapat terus dipertahankan, maka tujuan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2007-2012 sudah tercapai dengan baik,” ujarnya.

Asep mengatakan, setiap pasangan suami istri di Jakarta saat ini telah memiliki anak satu hingga dua anak. Dia mengklaim, program KB yang giat disosialisasikan dan konsultasi kesehatan pasangan suami istri telah berjalan dengan baik.

“Berbagai cara dan upaya strategis sudah dilakukan untuk menjaring peserta KB baru. Semua fasilitasi dan sarana pelayanan kesehatan yang ada telah disiapkan dan dikembangkan menjadi sentra pelayanan KB gratis,” ucap dia.

Dia menambahkan pada tahun ini Pemprov DKI telah menyediakan anggaran biaya pelayanan KB sebanyak Rp12 miliar. (umi)

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar