Sabtu, 31 Desember 2011

997 Orang Tewas di Jalan Jakarta Selama 2011

VIVAnews - Jalanan masih jadi pembunuh paling kejam di Jakarta. Dalam setahun terakhir, terjadi 7.778 kecelakaan dengan jumlah korban kecelakaan mencapai 9.731 dan korban jiwa 997 orang.

Jumlah korban jiwa di jalur Transjakarta masih yang tertinggi. Sementara kecelakaan karena kualitas jalan berada pada tingkat kedua. Jumlah jalan rusak di Jakarta belum dapat dikurangi untuk menekan angka kecelakaan.

Penyebab kecalakaan di busway paling banyak terjadi karena faktor human error. Tahun ini ada 84 kejadian dan 16 orang meninggal di jalan transportasi massal itu. Tahun lalu, ada 100 korban kecelakaan di jalur busway dan delapan orang meninggal dunia.

Faktor pengemudi yang tidak memperdulikan aturan di jalan, dan rekrutmen yang asal dan tidak profesional, menyebabkan pengemudi memiliki etika berkendara yang tidak baik. Selain itu, kedisiplinan pengendara lain juga ikut menambah jumlah kecelakaan di jalur itu.

Koridor paling adalah Kalideres-Harmoni,  Blok M-Kota, dan Kampung Melayu-ancol. Selama 2011, proses peradilan untuk pengemudi Transjakarta yang menabrak sebanyak 31 berkas, sebagian sudah diproses di pengadilan.

Dari data yang dimiliki Polda Metro Jaya,  jumlah kecelakaan pada 2010 sebanyak 8.235 kejadian, dan membuat 1.346 pengguna jalan menjadi korban. Sebanyak 1.048 meninggal dunia, 3.473 luka berat, dan 5.825 luka ringan.

Sementara tahun ini, sejak Januari hingga 22 Desember 2011, jumlah kecelakaan mencapai 7.778 kejadian. Sebanyak 9.731 orang menjadi korban, dengan yang meninggal dunia mencapai 977, luka berat 2.686 orang, dan luka ringan 6.068 orang.

"Jumlahnya menurunan, dari aspek fatalitas turun 6,8 persen, dan aspek kualitas turun 5,9 persen," kata Kasubdit Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Sudarmanto, Sabtu, 31 Desember 2011.

Sementara wilayah paling rawan adalah Jakarta Timur. Jumlah kejadian kecelakaan di wilayah itu mencapai 1.069 kasus, Jakarta Utara 806 kasus, dan Bekasi Kabupaten mencapai 769 kasus. Di wilayah Jakarta Timur, daerah paling rawan adalah Cakung, Pulogadung, Kalimalang, Pasar Rebo.

"Jakarta Utara ada di Jalan cacing, karena banyak dipenuhi kontainer. Kecelakaan masih didominasi sepeda motor. Biasanya karena menyerobot lampu merah, dan melawan arus," katanya.

Kecelakaan karena faktor jalan bergolombang mencapai 49, dan hampir seluruhnya terjadi di kawasan Jakarta Barat dan Bekasi Kota. Sementara kecelakaan karena jalan berlubang terjadi hingga 35 kasus. Paling mendominasi, masih di kawasan Jakarta Barat.

"Kalau jalan berlubang, biasanya disebabkan karena adanya pengerukan gorong-gorong. Pekerja malas memperbaiki kondisi jalan seperti semula," kata Sudarmanto.

Polda juga mencatat, profesi yang paling banyak terlibat kecelakaan adalah karyawan swasta, dengan usia antara 20 hingga 30 tahun. Kecelakaan biasanya terjadi pada pukul 05.00 WIB sampai 10.00 WIB, saat kondisi jalan padat. Saat malam, kecelakaan terjadi pada pukul 21.00 WIB hingga 04.00 WIB. (adi)

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar