Jumat, 30 Desember 2011

Gubernur Fauzi Bowo Susuri Sungai Ciliwung

VIVAnews – Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pagi ini menyusuri Sungai Ciliwung. Ia menghadiri acara ‘Gerakan Sosial Satu Hari yang Indah’ di sepanjang Sungai Ciliwung, yaitu memulung sampah dan perahu hias di sungai itu. Foke akan menyusuri Ciliwung dari titik awal di Cililitan, tempat salah satu markas Kelompok Peduli Ciliwung (KPC) berada.

Foke mengaku gembira dengan adanya ‘Gerakan Sosial Satu Hari yang Indah’ di sepanjang Sungai Ciliwung itu. Menurutnya, itu adalah langkah awal dari gerakan besar di Jakarta. “Mudah-mudahan sebagai awal gerakan besar, di mana kita, warga Jakarta, punya rasa cinta kepada Sungai Siliwung,” kata Foke saat meresmikan peresmian acara itu di KPC Tanjungan, Jakarta, Sabtu 31 Desember 2011.

Foke mengatakan, tiap sudut Sungai Ciliwung dinodai oleh tangan-tangan manusia yang jail, yang melakukan perbuatan-perbuatan merusak, mengotori, dan tak bertanggung jawab, baik secara disadari maupun tidak disadari. “Sehingga akibatnya merugikan masyarakat dan membuat sungai ini menjadi tidak bersahabat,” ujar dia.

Foke berharap, gerakan bersih Ciliwung ini tidak hanya dilakukan dalam satu hari, tapi juga secara berkesinambungan. “Agar dapat menumbuhkan rasa cinta kepada Sungai Ciliwung, dan agar seluruh masyarakat merasa terpanggil untuk berkontribusi positif, sehingga Ciliwung dapat dinikmati warga Jakarta,” kata Foke.

Dari KPC Tanjungan, Foke akan berlayar menuju KPC Buaran di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan. Sungai Ciliwung sendiri melintasi Jakarta, Kota Depok, Kota Bogor, dan Kabupaten Bogor. Panjang sungai ini mencapai 120 km. Hulu Ciliwung berada di dataran tinggi yang terletak di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur.

Ketika musim hujan tiba, Ciliwung memiliki dampak paling luas di antara sungai-sungai lainnya di Jakarta, karena Ciliwung melalui banyak perkampungan, perumahan padat, dan pemukiman kumuh. Ciliwung dinilai sebagai sungai yang paling parah mengalami perusakan di antara sungai lain di Jakarta. Ini karena Daerah Aliran Sungan (DAS) Ciliwung banyak mengalami penyempitan dan pendangkalan.

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar