VIVAnews - Perayaan Natal tahun ini diharapkan dapat membawa perdamaian di seluruh penjuru bangsa. Pastur Kepala Paroki Katedral, Brata Kartana mengatakan, setiap umat, harus mampu menyebarkan kedamaian ke sekitarnya.
"Kehadiran kita bukan menakutkan, mengancam, tapi membawa ketenangan, damai, persatuan," kata Brata di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Minggu, 25 Desember 2011.
Pada perayaan Natal tahun ini, Gereja Katedral mengusung tema "Ekaristi, Sumber Berkat dalam Keluarga". Setiap orang, diharapkan dapat membawa manfaat bagi kehidupan keluarganya. "Semoga ibadah memiliki nilai-nilai bagi kehidupan sehari-hari," ujar Brata.
Khusus di Indonesia, Brata berharap agar setiap warga negara mengedepankan nasionalisme mereka sebelum menonjolkan identitas keagamaan masing-masing. Sebagai minoritas di Indonesia, kata dia, umat Kristiani selalu ingin bekerjasama dengan umat agama lain. Dia juga menyayangkan adanya pihak-pihak yang membesar-besarkan penolakan pembangunan gereja di sejumlah daerah di Indonesia.
"(Penolakan) itu sejak zaman dulu sudah begitu, bukan sesuatu yang baru kalau ada yang fanatik, merasa yang paling baik, di mana pun ada, ada yang merasa satu-satunya agama yang benar adalah agamanya itu di mana pun selalu ada. Tidak perlu dirisaukan, dibesar-besarkan, semakin dibesar-besarkan justru makin membuat lumpuh," tuturnya.
Secara pribadi, Pastur Brata juga berharap, Indonesia dapat lebih baik ke depannya. Setiap warga negaranya memperoleh "keselamatan" baik secara ekonomi maupun sosial.
"Orang-orang kita ke luar negeri, jadi TKW, mereka mencari kebebasan, keselamatan, itu bentuk orang ingin cari keselamatan, harus ke sana arahnya, keselamatan makin dirasakan banyak orang," katanya.
Keselamatan tersebut dapat berupa kesempatan bekerja, kebebasan beragama, dan tidak ada lagi penindasan. "Tidak ada yang menumpuk kekayaan dengan korupsi, karena itu milik rakyat, makin banyak korupsi makin banyak rakyat menderita," kata Brata. (eh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar