Jumat, 30 Desember 2011

Penanganan Fisik Banjir Pondok Labu Dilakukan

VIVAnews - Penyelesaian banjir di pemukiman warga di Pondok Labu, Jakarta Selatan, dipastikan butuh waktu lama dan tidak bisa dilakukan secara serta merta. Banjir yang dianggap warga akibat pembangunan turap di Kali Krukut oleh Marinir membuat pemukiman warga tergenang sejak Maret 2011 lalu.

Menurut Komisioner Komnas HAM, Syafurdin Ngulma, sejauh ini Pemprov DKI Jakarta telah melakukan pengerjaan fisik untuk penanganan banjir di Kampung Pulo.

Tapi diharapkan Pemprov DKI Jakarta memikirkan nasib warga yang hingga kini rumahnya masih terendam banjir. Sebab, pengerjaan fisik itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

"Apresiasi kepada Dinas PU DKI Jakarta yang telah melakukan berbagai pekerjaan. Tapi harus ada langkah teknis progresif yang diambil," ujar Syafruddin, usai meninjau lokasi pelebaran Kali Krukut.

Langkah yang telah diambil adalah normalisisasi Kali Krukut dengan menambah lebar badan kali dari sebelumnya empat meter menjadi enam meter. Lalu, membangun tanggul sepanjang 300 meter serta pembuatan waduk seluas 9.000 meter yang hingga kini masih terus berlangsung.

Penanganan banjir di Kampung Pulo hendaknya juga tidak hanya dilakukan Pemprov DKI Jakarta saja, tetapi juga harus didukung Kementerian PU melalui Badan Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC).

Sementara itu, Kepala Sarana dan Prasarana Kota Provinsi DKI Jakarta, Andi Baso mengatakan, kebijakan yang diambil dalam menangani banjir di ibukota merupakan aksi nyata dari gubernur. Posko siaga didirikan 24 jam. 

Debit air yang masuk cukup tinggi atau sekitar 40 meter kubik tentu harus disiapkan waduk run off untuk mengurangi aliran. Nantinya, jika waduk yang dibangun rampung, dapat mengurangi banjir hingga 90 persen.

Dua alat berat juga diturunkan untuk memantau banjir. Terlihat juga beberapa pekerja  membongkar gorong-gorong yang selama ini dituding menjadi penyebab banjir.

Sayangnya, saat ini, debit air di Kali Krukut masih cukup tinggi sehingga beberapa rumah masih terllihat tergenang dengan ketinggian air mencapai 60 sentimeter.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Bidang Tata Air Dinas PU DKI Jakarta, Tarjuki. Pembuatan waduk ini untuk menyelesaikan masalah banjir yang melanda warga di kawasan Pondok Labu secara menyeluruh, tanpa harus menimbulkan dampak baru.

Diprediksi, proses pengerukkan waduk ini berlangsung selama dua pekan. Kemudian mampu menyelesaikan masalah banjir di wilayah  sekitar Pondok Labu.

Waduk di Cilandak rencananya akan dibangun seluas 1,6 hektar. Kemudian waduk di Ciganjur mencapai sekitar 11 hektar. "Pengerukan untuk pembuatan waduk tersebut akan dimulai pada pekan ini," kata dia.

Sementara itu, menurut warga Pondok Labu, Kristiono Budi, pembongkaran turap milik Marinir belum juga dilaksanakan. Karena itu, warga berharap segera dilakukan pembongkaran agar banjir yang setiap hari menggenangi rumah warga hilang.

"Sudah ada dialog dengan masyarakat, dan harus dilakukan pelebar dan memperdalam," katanya, Jumat, 30 Desember 2011.

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar