Selasa, 03 Januari 2012

Ketua PP Akui Ormasnya Bentrok dengan FBR

VIVAnews - Dua organisasi masyarakat kembali adu kuat. Front Betawi Rempug (FBR) dan Pemuda Pancasila adu 'kuat' dikawasan Ciledug, Tanggerang Selatan pada Senin 2 Januari 2012 dini hari.

Keributan kembali dilanjutkan pada sore harinya. FBR menyerang pos wilayah Pemuda Pancasila. Sebuah komputer dan tiga sepeda motor kemudian dirusak.

Dikonfirmasi, Ketua organisasi massa Pemuda Pancasila DKI, Roberto Rao mengakui keributan yang terjadi di kawasan Ciledug adalah anggota organisasi yang dipimpinnya.

Menurutnya, keributan organisasinya dengan kelompok massa lain sudah sering kali terjadi, dan akar permasalahnya hingga kini tidak pernah diketahui.

"Kami merasa tidak memiliki masalah dengan kelompok massa lain, hubungan kita baik-baik saja. Tetapi yang kami bingung setiap anggota kami bergerak selalu diributkan. Saya takut ada pihak yang menunggangi kelompok lain untuk menyerang kami," ujar Roberto, Selasa 3 Januari 2012.

Roberto mengatakan, dalam peristiwa itu beberapa anggotanya mengalami luka akibat sabetan senjata tajam di bagian tangan.

Dikatakan dia, harusnya pihak kepolisian harus tanggap di mana titik-titik rawan yang biasa terjadi penyerangan. Karena peristiwa ini harus dicegah agar tidak berkembang di seluruh wilayah lain. Karena, kata Roberto, ormas yang dipimpinnya itu berada di seluruh wilayah Indonesia.

Dia mengaku, hubungan ormasnya dan ormas lain tidak pernah terjadi pergesekan. Bahkan jika ada pertemuan yang difasilitasi oleh kepolisian pasti selalu hadir.

"Kami sudah dipertemukan oleh pihak Polda dalam beberapa kesempatan, dan memang baik-baik saja. Dalam hal ini, yang harus tanggap bukan hanya ormas, tetapi kepolisian juga dan jangan dibiarkan," jelas Roberto.

Dibuhungi terpisah, Kepala Bagian Operasional Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Yosie Paulus menyatakan, dalam peristiwa keributan yang terjadi semalam, pihaknya telah mengamankan 18 orang beserta barang bukti lain.

"Ada 18 orang yang kami amankan. Selain itu juga ada motor, golok, parang, bom molotov sebanyak 3 krat juga kami sita," kata Yosie.

Yosie menuturkan, arena keributan ormas biasanya selalu berpindah-pindah. Setiap salah satu kelompok massa tersebut melintasi kawasan kelompok lain, pasti langsung berbenturan.

"Kami dari Polres sudah sering kali mengundang mereka untuk melakukan pertemuan dan mengurangi benturan antar kelompok. Buktinya saja waktu perayaan malam tahun baru, untuk pengamanan wilayah Jakarta Selatan dibantu oleh FBR, PP dan FPI," kata Yosie. (eh)

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar