Selasa, 03 Januari 2012

Sudah Dipukuli Sampai Buta, Dibui Pula

VIVAnews - Seorang instruktur fitnes dipukuli hingga buta hanya karena menendang pagar rumah orang. Tidak hanya itu, Amar Abdullah, 38, juga dijebloskan ke penjara Rutan Salemba.

Kuasa hukum Amar, Wahyudi, menjelaskan peristiwa terjadi pada 11 Juli 2011. Saat itu Amar hendak berangkat ke gym tempatnya bekerja di Jalan Kayu Manis VIII, Jakarta Timur, yang tidak jauh dari rumahnya.

Ketika dia berjalan menyusuri jalan setapak melewati rumah Fenly Mercurius Lumbuun, pagar rumahnya dalam posisi terbuka menutupi badan jalan.

Tiba-tiba di balik pagar ada anjing menggonggong. "Amar kaget dan secara refleks kakinya langsung menendang pintu pagar," kata Wahyudi dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Selasa 3 Januari 2012. 

Kemudian dari dalam rumah, pemilik teriak meminta Amar berhenti. Tidak lama dia menghentikan langkahnya. "Si pelapor bertanya kenapa kamu tendang pagar saya. Amar menjawab anjing kamu menggonggong, kalau pagar rusak nanti saya ganti. Tapi kalau anjing kamu menggigit saya bagaimana," ujarnya.

Fenly langsung menyahut menjelaskan jika anjingnya tidak menggigit.

Tidak sampai di situ, lanjut Wahyudi, pelapor malah balik bertanya dengan nada tinggi ke Amar. "Kamu nantangin saya," ucap dia. Namun Amar tidak menggubris, dia terburu-buru karena ingin berangkat kerja.

Pelapor malah mengikuti dari belakang sambil berlagak pemain tinju dan langsung memukul Amar secara bertubi-tubi ke arah muka. "Akibatnya, mata dia yang sebelah kanan mengalami buta permanen," kata Wahyudi.

Fenly melaporkan Amar ke polisi dengan tuduhan perbuatan tak menyenangkan. Langkah serupa dilakukan oleh Amar dengan tuduhan melakukan penganiayaan.

Di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Fenly dijatuhi vonis 2,5 tahun penjara karena melakukan penganiayaan. Namun sehari sebelum vonis dibacakan, Amar dimasukkan ke Rutan Cipinang, sebagai proses dari pengaduan Fenly.

Istri Fenly, Tiona, membantah bila suaminya yang menyulut pertengkaran. Tiona menuding Amar-lah yang menyerang dan menganiaya terlebih berdasarkan kesaksian Felicia, anaknya yang berusia 9 tahun. "Kata anak saya, papi dipukul tapi tidak mau balas," ujarnya. (sj)

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar