Rabu, 01 Februari 2012

26 Pasar Tradisional di Jakarta Akan Direnov

VIVAnews - Maraknya pasar modern dan minimarket dinilai mengancam keberadaan pasar tradisional di Jakarta. Oleh karena itu, Pemprov DKI melakukan revitalisasi dan regulasi untuk meningkatkan daya saing pasar tradisional tersebut.

Pemprov DKI melalui PD Pasar Jaya menargetkan penyelesaian renovasi sebanyak 26 pasar tradisional pada tahun ini. Humas PD Pasar Jaya Yohanes Daramonsidi mengatakan, peremajaan dan revitalisasi pasar tradisional diharapkan bisa menambah daya saing pasar tradisional terhadap pasar modern.

"Secara keseluruhan sejak 2009-2011 sudah 26 pasar tradisional di Jakarta yang diremajakan," jelas Yohanes di Jakarta, Rabu 1 Februari 2012.

Menurutnya, perkembangan pasar modern dan minimarket yang semakin pesat telah menggeser fungsi pasar tradisional. "Dengan revitalisasi dan peremajaan, penampilan pasar tradisional bisa diubah lebih bersih dan nyaman sehingga menarik lebih banyak orang untuk datang dan berbelanja," ujarnya.

Yohanes menjelaskan, untuk renovasi ini, Pemprov DKI menyediakan anggaran bervariasi untuk tiap pasar. Yakni berkisar antara Rp9 miliar hingga Rp270 miliar.

Yohanes mencontohkan, untuk perbaikan pasar Lenteng Agung, dibutuhkan biaya Rp16 miliar, Pasar Cidodol membutuhkan Rp9,8 miliar, sementara perbaikan Pasar Melawai Blok M menghabiskan Rp720 miliar. "Karena bangunannya delapan lantai," jelasnya.

Berdasarkan inventarisasi PD Pasar Jaya, pada 2009 ada 97 pasar tradisional yang kondisinya kurang layak dan perlu peremajaan. Jika target perbaikan 26 pasar tradisional selesai tahun 2012, sebanyak 45 pasar tradisional lain akan menyusul untuk di perbaiki sepanjang 2013-2014.

Rencana Pemprov DKI itu disambut baik Ketua Majelis Pertimbangan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) DPW DKI Jakarta, Hasan Basri. Menurutnya, selama ini keberadaan pasar modren telah menyebabkan merosotnya jumlah pedagang di pasar tradisional.

"Banyak pedagang yang tidak kuat lebih memilih untuk tidak berdagang kembali, bayangkan sepuluh tahun lalu, ada sekitar 120 ribu pedagang pasar tradisional. Adapun saat ini hanya ada sekitar 80 ribu pedagang saja," ujar Hasan.

Revitalisasi pasar tradisonal yang tengah di kerjakan pemprov DKI, menurut Hasan juga harus diikuti dengan regulasi dan pengawasan yang ketat implementasi di lapangan. Sehingga kisah sukses pasar tradisional yang terbukti berhasil lolos dari krisis pada 98 lalu bisa kembali menjadi penompang perekonomian Indonesia. (eh)

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar