Minggu, 19 Februari 2012

Air Ciliwung Bakal Diolah Jadi Air Bersih

VIVAnews - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya segera merealisasikan pembangunan proyek pengolahan air bersih dengan teknologi ultrafiltrasi guna menambah pasokan air baku untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Jakarta.

Rencana tersebut sudah disetujui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), dan akan membantu PDAM Jaya untuk mendapatkan Surat Izin Pemanfaatan Air (SIPA) dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum.

Direktur Utama PDAM Jaya, Sri Kaderi Widayanto, mengatakan studi kelayakan untuk pengolahan air sungai Ciliwung dengan menggunakan teknologi ultrafiltrasi telah rampung, begitu pula dengan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).

“Rencananya, amdal proyek ultrafiltrasi ini akan kami serahkan kepada Ditjen SDA Kementerian Pekerjaan Umum pada pekan depan. Diharapkan dengan rampungnya studi kelayakan dan adanya amdal, SIPA segera dikeluarkan oleh Ditjen SDA,” kata Sri di Jakarta, Senin, 20 Februari 2012.

Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane sudah sepakat untuk memberikan rekomendasi terkait mendesaknya proyek pengolahan air  sebagai langkah mengatasi krisis air bersih yang diprediksikan akan dialami Ibu Kota pada 2020 mendatang.

“Kami mendapatkan informasi, BBWSCC sudah berbicara dengan pihak Ditjen SDA. Dan saat ini, SIPA sedang diproses, mudah-mudahan dapat dikeluarkan pada akhir Februari atau awal Maret ini,” ujarnya.

Dia menargetkan, jika SIPA sudah dikeluarkan akhir Februari 2012, maka PDAM Jaya akan melakukan lelang beauty contest proyek air bersih dengan teknologi ultrafiltrasi pada Maret 2012.

Namun, jika SIPA tidak diterbitkan, maka lelang pun tidak bisa dilaksanakan, sebab SIPA merupakan jaminan hukum untuk pembangunan proyek ultrafiltrasi bagi pihak swasta yang akan turut dalam proses lelang.

Dalam lelang beauty contest ini, tahap pertama akan ditawarkan investasi dua paket proyek ultrafiltrasi, yaitu di Jembatan Besi sepanjang Kanal Banjir Barat (KBB) dan Cengkareng Drain. Proyek yang mendapatkan prioritas harus rampung hingga akhir tahun ini adalah pembangunan pengolahan air bersih di Jembatan Besi KBB.

Diharapkan ultrafiltrasi ini dapat menghasilkan 300 liter per detik air baku untuk dibeli oleh kedua operator PDAM Jaya, yakni Palyja dan Aetra, kemudian diolah menjadi air bersih untuk didistribusikan kepada para pelanggannya. Air akan dijual seharga Rp2 ribu per liter.

“Sedangkan untuk Cengkareng drain, kami akan mulai proses tender atau dimulainya pengerjaan kontruksinya bersamaan dengan pembangunan ultrafiltrasi di KBB,” terangnya. (umi)

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar