Rabu, 29 Februari 2012

Bentrok RSPAD Lecehkan TNI? Ini Kata Panglima

VIVAnews - Panglima TNI,  Laksamana Agus Hartono ikut angkat bicara mengenai penyerangan yang terjadi di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Agus mengatakan, seharusnya tak boleh terjadi serangan terhadap rumah sakit.

"Apalagi rumah duka, bayangkan orang sedang berduka, diserang seperti itu, tidak pernah terbayangkan. Namun memang hal itu terjadi. Sehingga kita perlu menyikapi hal ini dengan hati-hati. Ke depan kita tidak ingin hal ini terjadi lagi," kata Agus di Gedung DPR, Rabu 29 Februari 2012.

Adanya penyerangan rumah sakit milik angkatan darat, apakah TNI merasa dilecehkan? "Saya tidak bicara TNI dilecehkan, tidak tetapi saya sangat menyesalkan mengapa ada orang-orang menyerang rumah sakit," kata dia.

Sementara, Agus mengatakan segala bentuk premanisme yang terjadi ini telah ditangani oleh kepolisian. "Anggota TNI tentunya berkoordinasi dengan kepolisian dia tidak berjalan sendiri, karena memang kewenangannya dia tidak sampai ke sana. Oleh karena itu, mereka selalu mengkomunikasikan dengan kepolisian untuk membantu kepolisian dengan kegiatan seperti itu," kata dia.

Sementara saat ini, kepolisian sudah menetapkan tujuh tersangka kasus penyerangan rumah duka ini. Barang bukti yang berhasil diamankan dari penangkapan di Kampung Ambon yakni, 1 senpi air soft gun, 4 buah golok, 5 parang, 1 gunting, 24 anak panah, 1 tombak, kemeja, recorder CCTV, dan stik isi senjata tajam.

Salah satu tersangka, Edward Tuposii alias Edo yang diduga menjadi otak pelaku dikenai Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Seperti diketahui, dua orang tewas dalam insiden itu yakni Ricky Tutu Boy dan Stendly Wenno. Penyerangan oleh puluhan pemuda itu juga melukai Oktavianus Maxmilion, dan tiga orang lainnya.  (umi)

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar