Jumat, 24 Februari 2012

Dua Jasad Korban Bentrok RSPAD Tiba di Ambon

VIVAnews -- Dua jenazah korban penyerangan di rumah duka  RSPAD,  Stenly Wenno (43) dan Ricky Tutuboy (45) tiba dengan pesawat Lion Air di Bandara Internasional Pattimura Ambon, Maluku.

Keluarga korban terlihat tak mampu membendung kesedihan, ketika kedua jenazah tiba di bandara. Tak terlihat aparat kepolisian melakukan pengamanan.

Dua warga Kudamati, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon ini, dijemput keluarga dan ratusan warga Kudamati.  Dua jasad langsung dimasukkan ke salah satu mobil jenazah yang telah disediakan, dan diiringi puluhan kendaraan bermotor melaju ke arah Kudamati.

Salah satu warga Kudamati, Delon Noya (35) yang ikut menyambut kedatangan jenazah menyatakan, ia mengetahui kedua korban tewas, ketika menyaksikan berita yang disiarkan sejumlah TV nasional. 

"Setelah mengecek ke pihak keluarga, ternyata jenazah akan tiba hari ini, dan saya berinsiatif untuk ikut menjemput bersama teman-teman lain,” ujar Delon.

Dia sedih dengan peristiwa ini, mengingat mengenal cukup dekat kedua korban. Keduanya dikenal ramah dengan tetangga sekitar ketika mengunjungi keluarganya di Ambon.

Sampai saat ini penyidik baru menangkap sembilan pelaku. Mereka ditangkap di sembilan lokasi berbeda.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Toni Harmanto, mengatakan beberapa jam usai kejadian, polisi langsung memburu pelaku dan menangkap orang yang diduga pimpinan penyerangan.

"Untuk mempermudah penyidikan, fakta kami rangkai dengan hasil yang sudah didapat dari Polres Jakarta Pusat. Sementara baru tiga yang jadi tersangka. Kami masih berupaya menangkap yang lain," kata Toni, di Jakarta, Jumat 24 Februari 2012.

Dia menjelaskan, E, orang yang diduga pimpinan itu memiliki peran penting di balik peristiwa brutal itu, meski tak mengalami luka sedikitpun. Dia yang menggerakan massa untuk menyerang.

"Saat kejadian, E memang berada di lokasi. Polisi mempunyai saksi yang menyatakan E ada di lokasi peristiwa itu," Toni menjelaskan.

Seperti diketahui penyerangan yang terjadi sekitar pukul 01.30 WIB itu menyebabkan dua orang, Stendly Wenno dan Ricky Tutu Boy meninggal akibat luka tusuk senjata tajam.

Ricky mengalami luka paling parah. Lelaki kelahiran Ambon 29 April 1975 itu meninggal akibat luka tusukan pada bagian leher. Sedangkan Stendly Wenno mengalami luka serius di bagian kepala dan pelipis.

Selain menewaskan Ricky Tutu Boy dan Stendly Wenno, penyerangan oleh puluhan pemuda itu melukai Oktavianus Maxmilion, dan tiga orang lainnya.

Kapolres Jakarta Pusat, Komisaris Besar Angesta Romano Yoyol mengatakan, penyerangan terkait penagihan utang terhadap salah satu dari 10 orang yang sedang berada di rumah duka itu.(np)

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar