Kamis, 09 Februari 2012

Ini Cara Habib H Perdaya Korban

VIVAnews - Habib H diduga melakukan pencabulan terhadap sebelas korban yang masih di bawah umur. Dalam melancarkan aksinya, Habib H mengaku dapat membersihkan setan dalam hati para korban.

AF (28), beserta adiknya FA (19) merupakan korban pencabulan dari Habib H. AF mulai mengikuti kelompok majelis pimpinan Habib H sejak 2002 dan memutuskan keluar pada 2006. Ia merasa ajaran Habib H mulai menyimpang.

"Saya melihat ajaran dia mulai aneh, seperti melarang sekolah dan kuliah, dulu saya gak kuliah selama enam hari," kata AF kepada VIVAnews.com, Kamis 9 Februari 2012.

Ia menjelaskan bahkan dalam ajarannya kita boleh membantah kepada orang tua dan harus mengikuti omongannya. Jika tidak mau, maka akan celaka. Habib H melakukan indoktrinasi kepada dirinya dan mengharuskan untuk cinta kepada Habib H.

Dalam melancarkan aksinya, Habib H mengundang korban untuk bertamu ke rumahnya dan mengajak ke kamar. Di kamar tersebut habib H mengaku Nabi dan mengatakan kepada korbannya untuk meluapkan nafsu pada si Habib.

"Habibnya bilang ia dapat membersihkan setan dalam hati. Bahkan habib mengatakan 'anggap ane ini harem ente', itu merusak pola pikir anak-anak," kata AF.

Ia pun memutuskan untuk keluar dari pengajian tersebut pada 2006 dan menutupi peristiwa ini. Namun, adiknya ternyata juga menjadi korban Habib H.

"Kita selama ini tidak saling cerita, diam. Ternyata semakin merajalela," ujar AF.

Tanggapan KPAI

Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Asrorun Ni'am Sholeh menjelaskan, berdasarkan keterangan para korban, Habib H mengundang korban secara individu ke dalam kamarnya. Di kamar, Habib mengawali pembicaraan dengan mendoktrin korban dengan agama.

"Diawali doktrin keagamaan, ia bisa membersihkan setan, biar pintar, hingga aktivitas pencabulan terjadi," ujar Asrorun.

Ia menjelaskan secara umum modus tersebut terus berulang dengan korban yang lain. Habib juga selalu mengatakan kepada korban bahwa tindakan membersihkan hati korban dari setan hanya dilakukan kepada korban saja.

"Padahal, modus itu dilakukan ke yang lain," kata Asrorun.

 

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar