Kamis, 23 Februari 2012

Istri Stendly Tuntut Polisi Tangkap Pelaku

VIVAnews - Dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) masih melakukan otopsi terhadap jenazah Stendly Wenno (29), korban meninggal dalam bentrokan massa di areal Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Kamis 23 Februari 2012 dini hari tadi.

Rencananya setelah proses otopsi selesai, jenazah korban akan segera dibawa pulang untuk dimakamkan di kampung halamannya di Ambon. "Akan dibawa dengan pesawat pukul 01.00 WIB pagi nanti," kata Sumiyati (31), istri korban di RSCM.

Dari pantuan VIVAnews di RSCM, Sumiyati yang menggunakan baju lengan panjang garis-garis, terus menangis sambil memeluki Brian, anak lelakinya. Perempuan berambut panjang itu berharap polisi segera menangkap pelaku yang membunuh suaminya dan dihukum berat.

Menurut kerabat korban yang bernama Anlah, ada sejumlah luka bacok di tubuh Stendly. Antara lain luka bacok di bagian dahi, lengan kanan, bagian perut, dan kaki kiri korban juga patah.

Selain menewaskan Stendly Wenno, bentrok yang terjadi di areal rumah duka RSPAD Gatot Subroto juga menewaskan Ricky Tutu Boy. Penyerangan terjadi sekitar pukul 01.30 WIB. Karena kalah jumlah, kolompok pemuda yang diserang akhirnya berhamburan ke sudut-sudut di area rumah duka.

Empat orang juga mengalami luka serius, dan salah satunya adalah Oktavianus Maxmilion, yang kini juga dikabarkan meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit Mitra Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kelompok penyerang datang dengan menggunakan  mobil pribadi dan  taksi yang masuk melalui gerbang utama RSPAD dengan membawa senjata tajam dan menyerang membabi buta.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan, semua pelaku yang berhasil melarikan diri masih dalam pengejaran. Kejadian berawal saat enam orang sedang melayat rekannya Bob Stanley Sahusilawane yang disemayamkan di ruang A eksekutif.

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar