Minggu, 05 Februari 2012

Januari, Tiga Orang Tewas Tertimpa Pohon

VIVAnews - Meningkatnya intensitas hujan disertai angin pada awal tahun ini menyebabkan ratusan pohon di ibu kota tumbang. Tercatat selama Januari 2012, sebanyak 204 pohon tumbang dan 302 pohon sempal. Untuk itu, masyarakat diimbau berhati-hati dan tetap waspada, karena sebanyak 30 persen pohon di Jakarta dalam kondisi rawan tumbang.

Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Catharina Suryowati, merinci di Jakarta Pusat terdapat 247 pohon sempal dan 106 pohon tumbang, Jakarta Utara 15 pohon sempal, dan 29 pohon tumbang, di Jakarta Barat 20 pohon sempal dan 33 tumbang, di Jakarta Selatan 12 pohon sempal dan 26 tumbang, serta di Jakarta Timur delapan pohon sempal dan 10 pohon tumbang.

Sementara itu, sebanyak tiga orang tewas akibat pohon tumbang ini. Mereka yang menjadi korban mendapatkan santunan dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta maksimal Rp 10 juta.

Menurutnya, sesuai dengan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, setiap satu pohon yang ditebang akan diganti dengan 10 pohon lainnya. Hal tersebut juga berlaku pada pohon tumbang. "Pohon-pohon tumbang itu juga tetap akan diganti. Tepat di lokasi pohon tumbang langsung ditanam kembali," kata Catharina di Jakarta.

Dia menjelaskan penananam pohon pengganti akan disebar di lima wilayah kota. Selain untuk mengganti pohon yang tumbang, hal tersebut juga untuk menambah penghijauan di Jakarta. "Jumlahnya mungkin akan lebih banyak lagi, karena ini juga merupakan program penghijauan," ucapnya.

Catharina menjelaskan untuk meminimalisir pohon tumbang, Dinas Pertamanan rutin melakukan penopingan (pemangkasan) pohon-pohon besar.

Saat ini di Jakarta tercatat terdapat 4,5 juta pohon. Namun baru sekitar 80 ribu pohon yang diteliti tingkat kerawanannya. Dari data tersebut, 30 persen di antaranya rawan tumbang.

"Untuk penopingan, kami terkendala dengan alat. Apalagi jika pohonnya besar, karena mobil tangga yang kami miliki hanya dua unit saja. Sementara pohon yang harus di-toping cukup banyak," ujar dia.

Selain itu, tambah Catharina, kendala lain yang dirasakan yakni penopingan hanya bisa dilakukan pada akhir pekan. Mengingat jika penopingan dilakukan pada hari kerja, dikhawatirkan mengganggu kelancaran arus lalu lintas. "Kita hanya kerjakan saat Sabtu dan Minggu saja," ujarnya.

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar