Selasa, 21 Februari 2012

Kantor Dahlan Iskan Dilempari Tanah

VIVAnews - Aksi unjuk rasa ratusan massa dari Aliansi Masyarakaat Adat Sinama Nenek (Amdas) Kampar, Riau, di depan kantor Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, berlangsung ricuh.

Aparat kepolisian menangkap tiga orang demonstran yang melakukan pelemparan tanah dan perusakan lampu taman kantor BUMN, Senin 20 Februari 2012. Polisi juga membubarkan paksa ratusan pengunjuk rasa yang dinilai anarkis.

"Mereka mendobrak pintu pagar dan melempari dengan kantor BUMN dengan tanah," ujar Aiptu Pande, salah seorang petugas kepolisian yang mengawal aksi tersebut.

Menurut salah seorang petugas keamanan Kementerian BUMN, Lalu Adisusila, massa mulai bertindak represif saat keinginan mereka untuk bertemu Menteri BUMN, Dahlan Iskan tidak dapat dipenuhi.

"Mereka meminta untuk bertemu Dahlan Iskan, kami bilang kalau mau antar surat dan diwakilkan pejabat lain silahkan. Tapi mereka tetap ingin bertemu Pak menteri. Akhirnya tiba-tiba mereka langsung bertindak," kata dia.

Unjuk rasa ini juga membuat Jalan Medan Merdeka Selatan dari arah Gambir menuju Patung Kuda macet.

Koordinator unjuk rasa, Habib Pulma tetap bersikeras agar dipertemukan dengan Dahlan Iskan. "Kalau tidak kami akan duduki kantor BUMN," ujar Habib Pulma. Dia menjelaskan aksi melempar tanah sebagai simbol bahwa tanah mereka telah diambil oleh pemerintah.

Mereka menuntut agar lahan seluas 2.800 hektare milik masyarakat adat yang diserobot oleh PT. Perkebunan Nusantara V (PT PN V) yang berada dibawah naungan Kementerian BUMN, segera dikembalikan.

"Karena sudah 19 tahun lahan kami diambil secara paksa dan diolah oleh PT PN V. Padahal itu adalah salah satu aset dan tulang punggung masyarakat kami," ucapnya.

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar