Selasa, 28 Februari 2012

Kapolri Janji Buru Para Perampok Bersenjata

VIVAnews - Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo mengakui memang ada beberapa kejahatan yang mengunakan senjata yang terjadi di Jakarta belakangan ini. Namun, Kapolri menegaskan bahwa ibukota negara ini masih terhitung paling aman.

"Kalau dibandingkan dengan negara lain, saya kira Jakarta termasuk yang paling aman," kata Timur Pradopo kepada wartawan di Kantor Kementerian Koordinator Perekenomian, Selasa 28 Februari 2012.

Meski terhitung paling aman, Timur berjanji akan mengungkap kasus-kasus kejahatan bersenjata yang akhir-akhir ini meresahkan publik. Polisi juga akan membantu masyarakat agar lebih waspada ikut mencegah terjadi kejahatan itu.

Selama ini, lanjutnya, kepolisian sudah berkali-kali menggelar razia senjata api, baik dalam koridor pencegahan maupun demi mengungkap sejumlah kasus kejahatan. Di sisi lain, Timur juga mengakui bahwa memang ada jalur penyuplai senjata api yang masuk ke Indonesia.

Kasus terakhir adalah perampokan empat toko emas di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat 24 Februari lalu. Perampokan berlangsung saat kondisi pasar sepi karena bersamaan dengan waktu salat jumat, atau sekitar pukul 12.30 WIB, terjadi di toko mas Sinar Abadi, Ciputat Jaya, toko mas Subur Jaya, dan toko mas Dua Empat.

Menurut Lay Min Tjun alias Ko Acun, pemilik toko mas Sinar Abadi, pelaku diperkirakan delapan orang. Empat orang menggunakan cadar dan menenteng senjata api. Mereka datang secara tiba-tiba dan menodongkan senjata api jenis FN dan Colt.

Perampokan di Ciputat, mengingatkan kita pada aksi yang marak pada pertengah 2010 lalu. Dimana aksinya selalu dilakukan saat salat Jumat, ketika pasar dalam keadaan sepi.

Pada Jumat 6 Agustus 2010, aksi perampokan menggunakan senjata api terjadi di Pasar Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Pelaku yang  berjumlah 14 orang menggasak tiga toko emas di dalam pasar sekitar pukul 12.00 WIB.

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar