Kamis, 23 Februari 2012

Polisi Cari Otak Pelaku di Balik John Kei

VIVAnews - Penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya mendalami motif lain terkait kematian Tan Harry Tantono alias Ayung, direktur utama PT Sanex Steel Indonesia, di kamar 2701 Swis-Bell Hotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada 26 Januari 2012 lalu. Polisi menduga ada otak pelaku yang menginginkan kematian Ayung.

Apakah aktor utama di balik pembunuhan itu adalah rekan bisnis Ayung, polisi belum bisa memastikan. Terkait hal itu, hingga kini masih dikembangkan. "Dugaan itu memang ada walau tidak tampak betul," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Selasa 21 Februari 2012.

Polisi akan mendalami dan mebaca lebih jauh arah dari kasus pembunuhan ini. Siapa sebenarnya yang menginginkan Ayung mati, dan apa hubungan orang itu dengan korban. Karena pesanan seperti itu dianggap bisa.

"Siapa pemesan dan pesananya apa. Lalu apa sangkutannya dengan korban," kata Rikwanto lagi.

Menurut Rikwanto, hubungan antara John Kei dengan Ayung sudah terbilang dekat, karena mereka kenal sejak lama. Bahkan Ayung sering menggunakan jasa John Kei dalam pekerjaanya. "Kedekatan mereka rekan bisnis juga," katanya.

Mayat Tan Harry Tantono alias Ayung ditemukan dengan luka tusuk di leher dan badan. Enam orang yang dianggap pelaku, termasuk John Kei sudah ditangkap polisi dalam kasus itu.

Berdasarkan keterangan tersangka, motif pembunuhan terhadap Ayung disebabkan karena fee jasa penagihan sebesar Rp600 juta yang belum dibayar Ayung. Saat hari kematiannya, Ayung bertemu dengan John Kei dan belasan anak buahnya di kamar 2701 Swis-Bell Hotel. Lihat rekaman CCTV di hotel itu. (adi)

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar