Senin, 13 Februari 2012

SBY Minta Polri Tegas Atasi Demo Blokir Jalan

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta polisi bertindak tegas terhadap unjuk rasa yang dilakukan oleh buruh dengan cara memblokir  jalan. Menurut dia, aksi blokir jalan itu tidak bisa dibiarkan.

"Dalam konteks ini menyikapi yang terjadi, pesan ke Polri, cegah, hentikan unjuk rasa membakar, merusak, dan blokir jalan. Hentikan, tidak boleh negara membiarkan. Boleh unjuk rasa tapi tidak dengan merusak," ujar SBY dalam acara jumpa pers di Istana Negara, Senin, 13 Februari 2012.

Pada dasarnya, kata SBY, semua orang bebas menyampaikan pendapatnya. Namun, kebebasan itu ada aturannya. "Diatur dalam Undang-undang Dasar maupun undang-undang lain. Rakyat mendapatkan peluang mengekspresikan pendapat, selama tujuh tahun banyak kritik, caci maki. Unjuk rasa boleh sepanjang dilakukan secara tertib dan damai, ekspresi hak dilaksanakan dengan tertib, damai, dan tidak merusak," katanya.

SBY mencontohkan penangkapan para pengunjuk rasa di New York, Amerika Serikat. Menurut dia, ada sekitar 400 demonstran ditahan karena melakukan blokir jalan. "Tidak ada di dunia ini yang membenarkan tindakan itu, kepolisian harus tegas mengehentikan, menghindari jatuhnya korban," katanya.

Untuk menghindari unjuk rasa yang anarkis, SBY meminta semua kepala daerah menjalin komunikasi secara baik dengan rakyatnya. Kepala daerah harus responsif terhadapaspirasi rakyatnya. "Supaya tidak terjadi seperti itu," ujar dia.

"Saya harap kalau ada keganjilan yang tidak wajar, mengantisipasi, melakukan langkah tepat. Kalau dijalanka bisa dikurangi aksi-aksi tersebut, meskipun itu tidak dibenarkan."

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar