Kamis, 02 Februari 2012

Sering Tumbang, Ahli Cek Pohon di Jakarta

VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan tes kondisi pohon guna mencegah terjadinya pohon tumbang yang diakibatkan angin kencang.

Tes ini dilakukan melalui kecepatan rambat gelombang suara ultrasonik di tiga lokasi, di antaranya di depan gedung Balaikota DKI di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jalan Teuku Umar dan Jalan Pattimura.

Dalam tes tersebut, pada masing-masing lokasi diambil dua pohon yang dinilai sudah keropos untuk dites kondisinya. Hasil tes di Jalan Medan Merdeka Selatan, dari dua pohon yang diuji, satu di antaranya akan ditebang karena kondisi keroposnya sudah mencapai 70 persen.

Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman (Distamkam) DKI Jakarta, Catharina Suryowati, mengatakan pihaknya secara rutin melakukan tes kondisi kekeroposan batang terhadap pohon-pohon yang dinilai rawan tumbang. Kali ini bekerjasama dengan Tim Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB).

“Saat ini kami melanjutkan tes kondisi kekeroposan batang pohon terhadap pohon yang dicurigai berbahaya dan letaknya di lokasi strategis, seperti di jalan-jalan protokol,” kata Catharina di Jakarta, Jumat, 3 Februari 2012.

Pohon yang akan ditebang letaknya terdapat di depan gedung Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

“Pohon asem ini memang yang termasuk rawan tumbang. Kemarin kami sudah lakukan penebangan rantingnya. Sekarang setelah dipastikan sangat keropos sekali, maka kami putuskan pohon ini ditebang daripada membahayakan pelalu lintas di jalan raya ini,” ujar dia.

Rencananya, penebangan pohon asem tersebut akan dilakukan pada Sabtu, 4 Februari 2012. Penebangan pohon dilakukan di luar hari kerja, untuk menghindari kepadatan lalu lintas di sekitar lokasi. Sehingga penebangan tidak akan mengganggu lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan.

Sebelumnya, tes kekeroposan pertama kali dilakukan terhadap pohon asem di sebelah kiri, depan gedung Balaikota DKI. Tim dari IPB mengebor batang pohon setinggi 20 sentimeter di dua sisi berseberangan.

Setelah itu, dimasukkan alat transfuser yang merupakan alat pendeteksi kecepatan gelombang suara. Hasilnya, kedua sisi pohon tersebut menghasilkan kecepatan rambat gelombang suara ultrasonic sebesar 800 meter per detik dan 1.600 meter per detik.

Artinya, tingkat kekeroposan pohon ini hanya mencapai 20 persen, sehingga masih layak untuk dipertahankan dan tidak perlu ditebang.

Terhadap pohon asem tersebut, Catharina mengungkapkan tim dari Distamkam DKI Jakarta telah melakukan tes kekeroposan batang pohon secara manual. Hasilnya, pohon tersebut sudah rawan tumbang dan sangat keropos, sehingga harus ditebang.

“Tapi saya ingin mempertahankan pohon asem ini. Selain pohon ini termasuk pohon yang dilindungi, juga sudah berumur 50 tahun. Karena itu, sebelum mengambil keputusan, kami melakukan penelitian dengan melibatkan tim IPB yang menggunakan alat canggih,” tuturnya.

Ternyata, dari hasil tes menggunakan alat silvatestduo ini, terbukti pohon asem hanya keropos 20 persen, sehingga masih bisa dipertahankan untuk tidak tebang, dengan melakukan penambalan batang dan pemangkasan ranting-ranting pohon, agar pohon tersebut semakin kuat.

“Dengan alat ini, kami bisa menentukan keputusan tidak sembarangan. Saya lega, karena tadinya ingin menebang pohon ini, tetapi dengan hasil tersebut, maka saya urungkan penebangannya,” ucap dia.

Anggota Tim Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan IPB, Lina Karlinasari, mengatakan dari dua pohon yang diperiksa di Jalan Medan Merdeka Selatan, hanya satu pohon yang kondisinya sudah sangat parah. Yaitu pohon asem di depan gedung Perpustakaan Nasional.

“Pohon ini lebih parah kondisinya. Kecepatan rambat gelombang suara ultrasoniknya mencapai 400 meter perdetik dan 512 meter perdetik. Artinya, sudah terjadi pengeroposan di dalam. Sehingga harus ditebang daripada membahayakan orang yang melintasi jalan ini,” kata Lina.

Dijelaskannya, jika kecepatan rambat gelombang suara ultrasonik dalam batang pohon di bawah 600 meter per detik, mengindikasikan pohon tersebut telah mengalami pengeroposan batang pohon sangat parah. Sedangkan jika kecepatan rambat gelombang suara mencapai diatas 1.800 meter per detik, maka kondisi batang pohon tersebut dalam keadaan yang sangat baik.

“Pada prinsipnya batang pohon hidup memberikan media pada rambat gelombang suara. Biasanya pohon sehat diatas 1.800 meter per detik. Ketika pohon itu ada lubang, jamur didalam dan terkena serangan rayap maka kecepatan rambatnya bisa dibawah 600 meter per detik,” jelasnya. (eh)

 

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar