Sabtu, 10 Maret 2012

Anak Ditangkap, Ini Penjelasan Rano Karno

VIVAnews - Kepolisian Resor Bandara Soekarno Hata telah menangkap Raka Widyarma, anak angkat Wakil Gubernur Banten Rano Karno terkait kasus pemilikan narkoba. Raka ditangkap di kediaman temannya di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.

Dalam keterangan pers di kediamannya, Rano Karno mengatakan sudah mengetahui penangkapan Raka pada Selasa 6 Maret 2012 lalu, tetapi pada saat itu dirinya tidak langsung mengunjunginya dikarenakan polisi masih melakukan pengembangan.

"Saya baru mengunjungi putra saya. Kenapa baru hari ini karena saya harus bekerja, baru hari ini berkasnya selesai. Yang pasti anak saya ditangkap di Bintaro, kemudian dibawa ke Polres Bandara," kata Rano, Sabtu 10 Maret 2012 Malam.

Dalam kesempatan ini, Rano menyampaikan jika keluarga masih kaget dengan kabar penangkapan tersebut. Sebagai orangtua, dia akan membantu Raka untuk sembuh dan bisa di rehabilitasi. Dalam situasi saat ini, Rano mengaku berat tetapi harus menghadapi.

"Ini situasi yang tidak bisa dihindarkan, mungkin hari ini saya yang terkena yang terjadi sepeti ini. Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran bagi saya, jujur ini tanggung jawab pribadi," kata Rano.

Rano membantah dia kecolongan dalam hal pengawasan anak, sebab sejak kecil perhatian kedua orangtua terhadapnya sudah sangat cukup, meski saat ini dirinya tidak memberikan perhatian 24 jam dikarenakan pekerjaannya yang membutuhkan waktu penuh.

Kapolres Bandara Soekarno Hatta, Kombes Pol. Reynhard saat diwawancarai VIVAnews, Sabtu 10 Maret 2012, menyatakan Raka ditangkap karena membeli ekstasi. "Dalam kasus pembelian 5 butir ekstasi lewat Internet," ujar dia. 

Kepada VIVAnews, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Rikwanto juga membenarkan bahwa orang yang ditangkap itu benar keluarga Rano Karno. "Benar, R anak angkat Rano Karno," ujar dia.

Dia menambahkan, selain dia, polisi juga menangkap K, seorang wanita. Keduanya ditangkap di Jalan Perkici Raya EB2 Nomor 42 Bintaro Jaya Sektor 5, Jakarta Selatan. "Mereka ditangkap 6 Maret 2012," kata Rikwanto.

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar