Minggu, 11 Maret 2012

Datangi Polda, Habib H Larang Jamaah Ikut

VIVAnews - Pimpinan Majelis Taklim Nurul Musthofa, Habib Hasan bin Ja'far Assegaf hari ini Senin 12 Maret 2012, akan memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya, atas laporan pencabulan 11 orang remaja dalam pengobatan alternatif yang dilakukannya beberapa tahun silam.

Kuasa hukum Habib Hasan, Sandy Arifin, meyakinkan jika kliennya akan datang dalam pemanggilan yang kedua ini, setelah sebelumnya tidak bisa hadir karena sedang mengisi ceramah di luar kota.

"Pemeriksaan dijadwalkan siang ini, tetapi jamnya masih tentatif," kata Sandy saat dihubungi VIVAnews, Senin 12 Maret 2012.

Meski akan diperiksa, kata Sandy, jamaah Nurul Musthofa tidak diperkenankan untuk ikut mendampingi Habib Hasan, hanya beberapa kuasa hukum yang nantinya menemani Habib selama pemeriksaan.

"Kuasa hukum yang mendampingi adalah saya, Wijayano Hadi Sukrisno, Daniel Paruntu dan Andin Laila," ujarnya.

Dalam menyelidiki kasus ini, penyidik sudah menyita beberapa telepon genggam milik korban untuk mencari data mengenai hubungan antara pelapor dan Habib Hasan.

Data di telepon itu akan dijadikan petujuk awal untuk melihat apakah betul ada rekaman atau pesan berisi ajakan Habib Hasan sebagaimana yang dilaporkan korban.

Penyidik juga menyusuri email dan situs jejaring sosial yang diduga dijadikan sarana berkomunikasi antara pelapor dan Habib Hasan. "Dari situ bisa kelihatan siapa yang menghubungi. Kalau visum tidak bisa dipublikasikan, itu hanya untuk konsumsi penyidik." Kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto.

Kasus ini dilaporkan ke Polda Metro Jaya dengan nomor TDL/4432/12/2011/pmj/Dit.Reskrim 2011. Laporan diajukan oleh 11 remaja putra yang juga mengaku telah menjadi korban pencabulan Habib Hasan. Mereka berusia 12 hingga 22 tahun.

Kasus ini mencuat setelah lima dari 11 remaja itu mengadu ke Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia pada 9 Februari 2012 lampau.

Habib Hasan sendiri menyebut laporan itu adalah fitnah belaka.Meski difitnah, dia meminta jemaahnya untuk tidak emosional dan mendoakan mereka yang memfitnah itu.

Habib Hasan juga menegaskan bahwa dia pernah diancam oleh orang dan mendesak agar jemaahnya yang kian banyak pengikutnya itu dibubarkan saja. Meski diancam, dia meminta jemaahnya untuk tidak emosional menanggapinya.

Sang Habib meminta para jemaah mendoakan mereka yang mengancam dan mencaci dia agar diberi taufik dan hidayah. Menurutnya, bisa saja fitnah terhadap dirinya itu merupakan desakan agar membubarkan majelis taklim yang bermarkas di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan itu.

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar