Selasa, 06 Maret 2012

Golkar: Fauzi Bowo yang Tinggalkan Kami

VIVAnews – Partai Golkar sudah pasti tidak akan mengusung kembali Fauzi Bowo (Foke) ke pertarungan kursi DKI Jakarta 1. Partai beringin ini punya alasan sendiri kenapa akhirnya memilih meninggalkan Foke yang mereka usung pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta periode lalu.

“Justru Foke yang meninggalkan kami. Tadinya kan Foke di Golkar, setelah itu pindah ke partai lain,” kata Ade Komaruddin, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa I Partai Golkar.

Fauzi Bowo memang sempat mengikuti Konvensi Partai Golkar pada tahun 2007. Ia merupakan satu-satunya peserta Konvensi Golkar yang kemudian diusung untuk jabatan gubernur.

Namun belakangan setelah menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta, Foke “menyeberang” ke Partai Demokrat. Tak tanggung-tanggung, saat ini dia menjabat sebagai Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, langsung di bawah Susilo Bambang Yudhoyono yang menjabat selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.

SBY dan Majelis Tinggi Partai Demokrat pun saat ini telah memberi restu kepada Foke untuk kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta periode mendatang. Tapi tidak demikian halnya dengan Golkar yang kini nyata-nyata berpaling dari gubernur berkumis ini.

“Kami akan mencalonkan kader sendiri yang bisa menyelesaikan persoalan kemacetan dan banjir di Jakarta,” tegas Ade di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa 6 Maret 2012. Ia menyatakan Golkar lebih percaya pada kader mereka sendiri untuk memberi solusi nyata bagi berbagai masalah yang melingkupi Jakarta saat ini.

Prioritas utama Golkar, jelas Ade, adalah memajukan Alex Noerdin ke Pilgub DKI Jakarta. Alex Noerdin saat ini menjabat sebagai Gubernur Sumatera Selatan, dan Golkar menilai kinerjanya sangat bagus. Selain Alex, Golkar juga mempertimbangkan untuk mengusung Tantowi Yahya yang saat ini menjabat sebagai anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar.

“Ada dua nama yang kami pertimbangkan, Pak Alex dan Tantowi. Satu-dua hari ini akan kami putuskan,” ujar Ade. Menurutnya, Golkar akan memasangkan calon mereka dengan calon lain yang berasal dari partai lain. “Golkar harus berkoalisi dan mendapat dukungan dari partai lain. Kemungkinan kami koalisi dengan PPP,” imbuhnya. (umi)

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar