Minggu, 04 Maret 2012

Ini Cara Alex Noerdin Atasi Banjir di Jakarta

VIVAnews - Calon Gubernur DKI Jakarta, Alex Noerdin, mengklaim dapat mengatasi permasalahan banjir dan kemacetan di Jakarta dalam waktu tiga tahun. Menurut dia, dua gangguan itu merupakan masalah paling mendesak bagi gubernur baru DKI.

"Janji saya untuk Jakarta, bebas banjir dan bebas macet dalam waktu tiga tahun. Kalau tidak, saya akan mundur," kata Alex, dalam pidatonya, saat acara  Musyawarah Kerja Wilayah II DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta, di Hotel Millenium, Jakarta, Minggu 4 Maret 2012.

PPP menggandeng Partai Golkar untuk mengusung Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Lulung Abraham Lunggana, sebagai Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta pada pilkada 2012.

Alex juga berjanji untuk mengatasi permasalahan keamanan yang mencuat beberapa waktu terakhir ini dalam kurun waktu hanya satu tahun. "Insya Allah bersama Haji Lulung saya bisa," ungkapnya.

Beberapa permasalahan di Jakarta, menurut Alex, misalnya kemacetan lalu lintas. Adanya blank spot atau lokasi yang tidak dilalui kendaraan umum mengakibatkan terjadinya pergeseran dari kendaraan umum ke kendaraan pribadi. Padahal, pada 2002, pengguna kendaraan umum mencapai sekitar 51 persen sedangkan di 2010 hanya tersisa 17,4 persen.

Selain itu, lanjut Alex, pertumbuhan jalan yang tidak seimbang dengan pertumbuhan kendaraan juga menjadi penyebab kemacetan. Pada 2014, pertumbuhan kendaraan dengan pertumbuhan jalan akan bersinggungan. Artinya pada tahun itu, jika semua kendaraan berada di jalan, maka tidak akan ada yang bisa bergerak.

"Bahkan prediksi saya bisa terjadi lebih cepat, di akhir 2013. Tidak bisa bergerak kecuali jalan kaki atau melalui udara," ujarnya.

Kemacetan, menurut Alex, juga diakibatkan oleh adanya banjir dan pasar tumpah. Sekarang, kata Alex, ada atau tidak adanya banjir, Jakarta tetap macet. Untuk itulah, jika sudah mengetahui akar masalahnya, maka dia dengan mudah dapat mencari solusinya.

Untuk mengatasi kemacetan, kata Alex, ada tiga hal yang dapat di lakukan. Pertama, optimalisasi angkutan umum dengan cara restrukturisasi trayek, peremajaan angkutan umum, penambahan jenis moda, peningkatan kapasitas moda angkutan umum, penataan terminal dan stasiun setra Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG).

Kedua, pembatasan kendaraan pribadi dengan cara pemberlakuan park and ride. Ketiga, Penataan ruang dengan cara penataan parkir dan trotoar, penataan persimpangan sebidang serta penambahan jalan baru.

Untuk permasalahan banjir, Alex menuturkan terdapat tiga masalah pokok selain hujan yaitu di hulu, tengah dan hilir sungai. Dia mencontohkan, permasalahan banjir itu disebabkan oleh pendangkalan sungai, penyempitan sungai, bantaran sungai dipenuhi bangunan, berkurangnya daerah resapan air, 40 persen wilayah Jakarta di bawah permukaan air laut pasang, laju penurunan tanah, kenaikan muka air laut akibat pasang dan pembuangan sampah di sungai.

"Solusinya, untuk detail akan dibagikan kepada kader PPP setelah 11 Juli 2012," kata dia, yang disambut tepuk tangan peserta kader PPP.

Menurutnya, solusi banjir di hulu sungai yaitu dengan reboisasi dan konservasi hutan di hulu sungai. Kemudian, untuk bagian tengah yaitu pembersihan sungai dari sampah dan limbah. Lalu di hilir sungai dengan pengembangan kawasan pantura Jakarta dengan pembangunan tanggul raksasa.

"Dana anggarannya sudah ada, sudah dihitung karena janji saya akan cepat harus direalisasikan," kata dia. (ren)

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar