Senin, 19 Maret 2012

Penembak Wartawan TVRI Pakai Pistol Rakitan

VIVAnews -- Sebutir peluru yang bersarang di dada mengakhiri hidup wartawan senior TVRI, Djuli Elvfano (40). Proyektil itu diduga melesat dari pistol rakitan milik pelaku, yang ingin merampok sepeda motor korban.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan polisi sudah mengidentifikasi jenis senjata yang digunakan pelaku.

"Dimungkinkan jenisnya revolver rakitan karena dari hasil olah TKP, petugas tidak menemukan selongsong peluru di lokasi kejadian. Kalau jenis revolver tidak meninggalkan selongsong. Berbeda dengan jenis FN. Kalau FN pasti meninggalkan selongsong,” kata Rikwanto, di Jakarta, Senin 19 Maret 2012.

Dijelaskan dia, berdasarkan dari hasil visum sementara, korban tewas karena proyektil peluru yang ditembakan tepat mengenai dada kiri korban itu menembus jantung.

Kronologi kejadian, Rikwanto menjelaskan, korban yang sedang memperbaiki mobil Kijang miliknya di halaman rumah sekitar pukul 13.15 WIB menyuruh anaknya bernama Kenang Jenaya (16), untuk mengeluarkan sepeda motor Suzuki Satria FU  B 6481 WEP dari dalam rumah. “Bapaknya mau beli aki menyuruh anaknya mengeluarkan sepeda motor,” kata Rikwanto.

Mendapat perintah dari orang tuanya, Kenang pun lantas mengeluarkan sepeda motor tersebut dari dalam rumah. Usai mengeluarkan sepeda motor, Kenang kembali lagi masuk ke dalam rumah.

Kemudian korban menyusul masuk. Pada waktu keduanya berada di dalam rumah, dua pelaku lalu beraksi mengutak atik sepeda motor yang sedang terparkir di halaman tersebut namun dipergoki oleh korban yang tak lama kemudian kembali keluar rumah.  “Begitu bapaknya keluar rumah  memergoki pelaku sedang mengutak-atik sepeda motor itu,” kata Rikwanto.

Merasa kepergok oleh korban, salah satu pelaku yang panik lantas menodongkan pistol dan menembak korban hingga korban terkapar, lalu kabur.

“Saksi (anak korban) mendengar suara tembakan dari dalam rumah langsung keluar. Pada saat saksi keluar, dia melihat bapaknya sudah tergeletak di TKP,” lanjut Rikwanto.

Dengar Teriakan

Kenang lalu berteriak meminta tolong. Teriakan Kenang terdengar oleh warga yang langsung membawanya ke Rumah Sakit EMC, Jombang, Ciputat. Meski demikian, korbam akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Sebelumnya, Kapolsek Metro Ciputat, Kompol Alif mengatakan, polisi hingga saat ini masih menyelidiki kasus penembakan terhadap Djuli.

Dokter kata Alif sudah mengangkat peluru yang tembus ke dalam tubuh Djuli hingga tewas, Peluru kaliber .38 milimeter itu melesat dari pistol pencuri. Dia menembak tampaknya karena panik setelah ketahuan korban.

Sampai saat ini, polisi belum memeriksa saksi terkait kasus tersebut sebab pihak keluarga masih dalam kondisi berduka. "Kita menunggu pihak keluarga untuk memeriksa terkait kasus penembakan tersebut, kalau sekarang mungkin masih berduka," kata Alif

Untuk mengantisipasi hal serupa, pihaknya menambah jam patroli di kawasan yang dianggap rawan kejahatan. (ren)



• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar