Kamis, 15 Maret 2012

Polisi Biarkan Mahasiswa Blokir Jalan

VIVAnews - Tidak puas menutup stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di kawasan Jalan Cikini, puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) melakukan aksi bakar ban bekas. Akibat aksi tutup jalan ini kemacetan panjang terjadi di Jalan Raya Cikini yang mengarah ke Jalan Pegangsaan Timur.

Dalam aksi ini, mahasiswa terus meneriakkan yel-yel menolak kenaikan harga BBM yang akan diberlakukan pada 1 April 2012 nanti.

"Pemerintah telah bersekongkol dengan kaum liberal, keputusan menaikkan BBM adalah upaya untuk membunuh rakyat kecil," ujar Koordinator aksi, Agus Harta, di Jakarta, Kamis 15 Maret 2012.

Berdasarkan pantauan VIVAnews, jumlah massa yang awalnya hanya sekitar 20 orang terus bertambah, saat ini jumlah lebih dari 50 orang.

Meski mahasiswa menggelar unjuk rasa dengan memblokir jalan dan melakukan aksi bakar ban, aparat polisi tampak membiarkan. Puluhan aparat kepolisian hanya memantau aksi tersebut dari pinggir jalan dan berusaha mengatur lalu lintas yang mengalami kemacetan panjang.

Sementara itu, akibat aksi penutupan SPBU di Jalan Cikini yang terjadi lebih dari satu jam, pengelola SPBU mengaku mengalami kerugian hingga Rp25 juta.

"Jelas kita rugi. Bila dihitung bisa Rp25 juta," ujar manager SPBU 31.103.03 bernama Ardhi Widodo.

Guna mengantisipasi terjadinya keributan, Ardi terpaksa menutup SPBU sesuai keinginan massa yang menggelar unjuk rasa.

Kekhawatiran juga dialami pengelola restoran cepat saji KFC yang berada tak jauh dari aksi mahasiswa. Takut terkena dampak langsung, restoran ditutup sementara.

"Rolling door ditutup, tapi kita tetap melayani pembeli," kata manager store KFC Cikini, Firmansyah. (umi)



• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar