Minggu, 04 Maret 2012

Sepi Diskon, Kunjungan Turis ke Jakarta Turun

VIVAnews - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menyebutkan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara ke Jakarta menurun sejak Januari 2012. Penurunan itu diduga akibat sepinya even belanja dan kegiatan pariwisata di ibukota. Absennya kegiatan-kegiatan seperti itu menyebabkan susutnya jumlah kunjungan.

Selama Januari 2012, hanya 162.368 kunjungan ke Jakarta. Mereka masuk ke Jakarta melalui tiga pintu utama, yaitu Bandara Soekarno Hatta yang mencapai jumlah 156.654 kunjungan, dari Pelabuhan Tanjungpriok sebanyak 5.449 kunjungan dan dari Bandara Halim Perdanakusumah 265 kunjungan.

Jadi secara umum terjadi penurunan sebesar 3,56 persen dibandingkan  Desember 2011. Saat itu jumlah kunjungan 68.363. Namun, jika dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sama tahun sebelumnya, kunjungan wisman sepanjang Januari 2012 justru lebih tinggi 11,84 persen.

"Kami berharap Pemprov DKI melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menggelar banyak agenda tahunan yang menarik minat wisman datang ke ibukota. Sehingga jumlah kunjungan wisman semakin bertambah pada bulan-bulan berikutnya," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Dody Rudyanto, Senin, 5 Maret 2012.

Dia menyebut 10 negara yang menjadi pengunjung terbanyak ke Jakarta sepanjang Januari 2012 di antaranya, Malaysia 19.008 kunjungan, Cina 18.061 kunjungan, Jepang 13.443 kunjungan, Singapura 12.893 kunjungan. Lalu Saudi Arabia 9.664 kunjungan, Korea Selatan 9.185 kunjungan, Australia 7.290 kunjungan, Taiwan 6.339 kunjungan, Amerika 5.944 kunjungan, dan India 4.953 kunjungan.

Secara total dari 10 negara itu berjumlah 106.760 kunjungan. Artinya mencapai 65,75 persen dari keseluruhan kunjungan ke kota Jakarta. Ini menunjukkan peran ke-10 negara itu sangat penting karena menjadi pasar utama kepariwisataan asing di Jakarta.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta, Arie Budhiman, mengatakan untuk menentukan target kunjungan wisatawan 2012 harus melihat situasi yang berkembang di Jakarta, seperti isu ekonomi dan keamanan. Menurutnya krisis di negara lain juga dapat mengurangi tingkat perjalanan, walau Jakarta terhitung kondusif.

"Kesiapan infrastruktur menjadi tantangan sendiri sebagai upaya menarik wisatawan datang ke ibu kota, khususnya infrastruktur jalan," ujarnya.

Pihaknya menargetkan pertumbuhan jumlah kunjungan wisman ke DKI Jakarta meningkat minimal 10 persen dari jumlah kunjungan wisman tahun lalu.

Jika berdasarkan BPS DKI pertumbuhan kunjungan wisman ke DKI pada Februari 2011 hingga Januari 2012 mencapai 2.021.133 kunjungan, maka diharapkan akan ada pertumbuhan 202.133 kunjungan. Sehingga jumlah kunjungan wisman sepanjang 2012 diperkirakan bisa mencapai 2.223.246 kunjungan.

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar