VIVAnews - Antrean diskon BlackBerry Bold 9790 sempat mengalami kericuhan pada pagi tadi. Beberapa pengantre menilai penyelenggara tidak siap dalam mengantisipasi banyaknya antrean.
Meski pada awalnya sempat tertib namun menjelang siang antrean semakin padat dan terjadi kericuhan kecil.
“Awalnya tertib, semua diverifikasi pada jam 6 pagi, 200 antrean pertama sudah dapat,” ujar salah satu pengantre nomor urut 495. Setelah perwakilan RIM datang, semua orang yang mengantre dirapikan kembali oleh petugas.
“Suruh ngantri ulang, jadinya yang dapat gelang sama yang tidak dapat, bercampur, ini yang menjadi masalah,” ujarnya di lobi selatan Pacific Place, kawasan Sudirman Central Bussines District (SCBD), Jakarta Selatan, Jumat 25 November 2011.
Pihak kemanan juga menurutnya tidak sigap karena masih ada celah untuk para pengantre yang masuk tidak lewat jalur resmi yang semakin membuat antrean menjadi tidak tertib.
“Awalnya sekuriti tegas mereka galak-galak,” lanjutnya. Setelah bercampurnya antrean, sekuriti juga semakin asal ambil tindakan, kurang sigap.
Melihat antrean yang semakin tidak tertib tersebut akhirnya pihak penyelenggara membuka antrean yang tidak pakai gelang, padahal menurutnya yang diprioritaskan yang pakai gelang. “Makanya yang di depan itu teriak-teriak dahulukan yang pakai gelang,” katanya.
Ia mengatakan bahwa pengantre yang memakai gelang akan mendapatkan charger tambahan dari RIM, sedangkan yang tidak memakai gelang hanya mendapatkan produk saja. “Ini saya dapat tambahan charger,” ucapnya.
Meski ia mengaku puas mendapatkan BlackBerry Bellagio, ia menilai pihak penyelanggara kurang sigap mengantisipasi anteran yang panjang. “Masak sebesar RIM seperti ini,” ujar dia. ujar pembeli yang mengantre sejak pukul satu dinihari tadi.
Hingga saat ini masih terjadi saling dorong antara pengantre yang menyebabkan beberapa orang pingsan. Belum ada keterangan resmi dari pihak penyelenggara terkait hal ini. (eh)
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar