VIVAnews - Perwakilan Research in Motion (RIM) Blackberry Kanada enggan berkomentar terkait kericuhan pada promo penjualan Blackberry Bold 9790 atau Bellagio, yang dijual dengan potongan harga hingga 50 persen.
Saat ditemui wartawan setelah memberikan keterangan kepada penyidik Polres Jakarta Selatan, perwakilan RIM memilih diam dan menyerahkan seluruh persoalan ini kepada polisi.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Baharudin Djafar mengatakan, pemeriksaan tersebut dilakukan selama dua jam, dan statusnya masih sebagai saksi.
"Dari pihak RIM baru satu orang yang diperiksa inisialnya T, selain dari RIM dua orang lainnya dari penyelenggara dan keamanan juga ikut diperiksa," ujar Baharudin di Polres Jakarta Selatan, Senin 28 November 2011.
Setelah diperiksa selama 2 jam, pihak RIM tidak mau mengomentari terkait pemeriksaanya dan kejadian tersebut. Selama pemeriksaan, perwakilan RIM didampingi penerjemah.
Seperti diketahui, dalam peluncuran BlackBerry Bellagio, dengan promosi potongan harga sebesar 50 persen, terjadi kericuhan. Ribuan orang antre dan berdesakan untuk mendapatkan barang baru ponsel pintar ini.
Tapi antrean itu kemudian berlangsung ricuh. Banyak calon pembeli yang pingsan dan luka-luka. Mereka berdesakan dan saling dorong karena takut tidak kebagian. Sebanyak 90 orang pingsan dan tiga orang patah tulang.
Sejauh ini, RIM mengakui telah bekerja sama dengan personel keamanan. Kericuhan itu pula yang menyebabkan acara terpaksa ditutup.
Menurut RIM, Indonesia menjadi lokasi peluncuran Bellagio karena Indonesia merupakan pasar penting BlackBerry. RIM menjelaskan lebih dari 1.000 unit Bellagio telah terjual. Selanjutnya, RIM akan melakukan penjualan Bellagio di gerai-gerai penjualan. (eh)
Senin, 28 November 2011
RIM Tolak Komentari Rusuh Promo BB Bellagio
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar