Minggu, 18 Maret 2012

Juni, Terminal Modern Pulogebang Beroperasi

VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan terminal bus bus antar-provinsi Pulogebang, Jakarta Timur dapat beroperasi pada Juni 2012 mendatang. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, mengatakan saat ini pembangunannya sudah mencapai 50 persen.

"Pada bulan Juni nanti, kami akan lakukan soft launching agar sebagian fungsi terminal itu dapat berjalan, dan terminal ini dapat bermanfaat," kata Pristono di Jakarta Senin 19 Maret 2012.

Dia memperkirakan pada Juni nanti pembangunan fisik terminal mencapai 60-70 persen. Sejumlah bus akan diuji coba dimasukkan ke dalam terminal, mulai dari bus kota, bus AKAP, hingga TransJakarta. "Mudah-mudahan pada Desember pembangunannya mencapai 100 persen, dan dapat dioperasikan secara maksimal," ujarnya.

Sedangkan fly over Pulogebang yang menghubungkan terminal dengan Jalan Tol JORR, diperkirakan akan rampung pada pertengahan 2013. Sehingga bus yang ke terminal ini pun diperkirakan belum bisa melintasi fly over.

Pembangunan fly over agak terkendala proses pembebasan lahan. Warga pemilik lahan di Pulogebang mematok harga di atas nilai jual objek pajak (NJOP).

Rencana awal Terminal Pulogebang akan dibangun empat lantai. Pembagiannya: lantai satu untuk areal parkir taksi, pengunjung, rumah makan, penumpang antar kota, dalam kota dan bus Transjakarta. Di lantai ini juga tersedia taman hijau dan tempat perbelanjaan umum.

Kemudian ada lantai mezzanine yang diperuntukkan bagi loket keberangkatan luar kota da dalam kota. Di lantai dua terletak pintu masuk angkutan dalam kota dan luar kota yang dapat diakses melalui fly over menuju jalan tol. Lalu ada pool angkutan antar kota, tempat penurunan penumpang bus Transjakarta, dalam kota, antar kota, dan sirkulasi jalur angkutan umum.

Khusus lantai tiga untuk area pertokoan dan lantai empat untuk perkantoran. Akses ini dibuat sedekat mungkin dengan pintu tol.

Daya tampung terminal untuk bus besar dan sedang adalah 1.438 bus dengan 12 lajur, termasuk dapat memuat 1.539 bus kecil dengan 6 lajur.

Pembangunan terminal menelan biaya Rp538,3 miliar yang dikucurkan dalam empat tahun anggaran, yakni Desember 2009 sebanyak Rp210 juta untuk pembuatan grand design. Kemudian tahun 2010 sejumlah Rp34,86 miliar, tahun 2011 Rp300 miliar, dan tahun 2012 Rp203,39 miliar.





• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar