VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan, penutupan tiga ruas jalan terkait proyek pembangunan jalan layang non tol atau flyover Casablanca belum akan dilakukan pekan ini.
Menurut Kepala Bidang Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, Novizal, upaya penutupan baru akan dilakukan pada pekan pertama April 2011.
"Itu pun baru sosialisasi, pemasangan rambu, dan melihat kondisi jalan,” ujar Novizal di Jakarta, Kamis, 24 Maret 2011. Sebelumnya kawasan Casablanca akan ditutup 25 Maret 2011.
Novizal mengatakan, Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta baru saja selesai berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya terkait penutupan dan pengalihan jalan ke jalur alternatif.
“Pengumuman resmi kapan jalan itu ditutup dan jalan alternatifnya, akan disampaikan Polda Metro Jaya,” katanya.
Ada tiga ruas jalan yang direncanakan ditutup yaitu samping jalan layang Sudirman yang mengarah ke arah Jalan Satrio. Lalu jalan samping underpass Casablanca dari Jalan Satrio ke arah Jalan Rasuna Said dan jalan samping underpass Casablanca dari arah Jalan Rasuna Said ke Jalan Satrio.
Panjang ruas jalan yang ditutup di samping jalan layang Sudirman hanya sepanjang 70 meter, selebihnya masih bisa dilalui. Penutupan jalan itu akan berlaku selama tiga bulan, termasuk pengerjaan pemasangan pondasi dan tiang pancang yang dilakukan di kedua sisi jalan samping underpass Casablanca. "Dari tiga jalan itu, jalan bawah samping flyover Sudirman yang pertama kali ditutup karena jalan alternatifnya sudah siap dipakai," jelasnya.
Sedangkan dua jalan lainnya masih menunggu jalan-jalan alternatif disiapkan. Kini, kata Novizal, pihaknya sudah mulai menyiapkan titik pemasangan rambu. Selain itu, Novizal menyarankan pengguna jalan dari arah Kota menuju Sudirman sebaiknya melalui Jalan Rasuna Said.
Penutupan ini dilakukan karena proses konstruksi awal pembangunan jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah Abang akan memasuki tahap pemasangan bore pile dan pile cap. Akan ada sekitar 40 titik bore pile yang akan dikerjakan untuk jalan layang ini.
Setelah itu baru akan dilakukan penanaman tiang pancang dengan diameter 2,5 meter. Kemudian setelah penanaman tiang pancang selesai, maka bagian jalan tersebut akan dibuka kembali untuk arus lalu lintas umum.
Dari sembilan jalur alternatif yang diusulkan Dinas PU DKI Jakarta, dikatakan Novizal hanya delapan yang disetujui. Kata dia, ada koreksi jalan lingkungan yang tadinya akan dijadikan jalan alternatif sekarang sudah tidak direkomendasikan. "Sebab jalan itu cukup sempit sehingga dikhawatirkan akan menambah titik kemacetan baru," paparnya.
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo meminta Dinas PU, Dishub dan Dirlantas Polda Metro Jaya membuat informasi pengalihan rute atau jalan alternatif sebanyak dan seluas mungkin. "Informasi mengenai pengalihan rute harus disampaikan secara baik dan masyarakat bisa menerima dan memahami itu,” tegasnya. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar