VIVAnews - Tak banyak yang tahu alasan terbengkalainya bangunan Menara Saidah yang terletak di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur. Sejak akhir 2007, bangunan ini mulai dikosongkan.
Beberapa pihak mengatakan buruknya manajemen yang dikelola oleh keluarga Saidah Abu Bakar Ibrahim menyebabkan para penyewa gedung ini keluar satu per satu. Namun, ada pula sumber yang membenarkan bahwa struktur bangunan Menara Saidah yang semakin lama semakin miring.
Menurut pantauan VIVAnews.com, Jumat 29 Juli 2011, kondisi bangunan Menara Saidah sudah tak terawat, sepi tak terhuni. Hanya ada seorang petugas yang berjaga di pos pengamanan depan. Sedangkan pintu pagar depan dan belakang dirantai dan dikunci gembok besar.
Rahmat, salah satu mantan petugas keamanan Menara Saidah yang ditemui di halaman depan bangunan tersebut, mengatakan dirinya memang sempat mendengar ada beberapa pihak yang hendak membeli gedung itu. Namun, entah apa alasannya hingga kini tidak ada kabarnya.
"Banyak yang menawar, tapi tak pernah dilepas oleh pemilik. Yang terakhir itu ditawar oleh Universitas Satyagama Rp450 miliar. Akhirnya tidak jadi, karena pemilik tidak mau menunjukkan gambar struktur gedung, padahal sudah mendatangkan ahli dari Jepang," kata dia.
Rahmat yang pernah bekerja selama delapan tahun di gedung tersebut mengungkapkan, saat itu pemutusan hubungan kerja dilakukan secara sepihak, dan hingga hari ini ratusan karyawan belum memperoleh pesangon sebagai hak mereka.
Sebelum jatuh ke tangan keluarga Saidah, sebelumnya gedung ini bernama Gedung Grancindo. Namun setelah krisis moneter, gedung itu dijual. Gedung yang tadinya hanya memiliki 15 lantai itu kemudian dikelola keluarga Saidah dan direnovasi menjadi 28 lantai. Menara Saidah mulai dioperasikan pada 2001.
"Kabar soal kemiringan bangunan ini bisa saja benar, karena pihak pemilik bangunan ini tidak pernah mau menunjukkan gambar struktur bangunan kepada penawar. Mereka juga akhirnya mundur karena tak mau ambil risiko, gambar itu kan penting," ungkapnya.
Ketika dikonfirmasi, Lurah Cikoko, Shalih Nopiansyar mengatakan hingga kini pihak pemda setempat belum menerima laporan mengenai rencana perubuhan Menara Saidah oleh pemilik baru.
"Belum ada laporan yang masuk kepada saya. Saya juga sejak lama sudah bilang ke penjaganya untuk sampaikan kepada pemilik gedung kalau saya ingin bertemu, saya mau menanyakan kelangsungan bangunan ini," katanya.
Diungkapkan Shalih, pihaknya selalu berusaha mencari informasi terkait bangunan yang kian tak terurus ini. Kabar terakhir yang dia dengar, ada pihak yang tertarik membeli gedung itu namun selalu saja terhenti di tengah jalan dan tak ada kabar lagi.
"Terkait masalah kemiringan bangunan atau tanah itu kan sejak awal pembangunan pasti sudah ada perhitungannya, tentu ahlinya yang lebih tahu," ucapnya. (eh)
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar