VIVAnews - Sedikitnya delapan kepala keluarga yang rumahnya terkena dampak amblesnya pagar pembatas Apartemen Kalibata City masih tinggal di sejumlah rumah kontrakan. Mereka belum mendapat kepastian kapan ganti rugi untuk pembangunan rumah yang rusak itu diterima.
Sejauh ini, pengembang Apartemen Kalibata City, PT Pradani Sukses Abadi, baru memberikan uang kontrakan bagi warga yang rumahnya rusak. Uang kontrakan itu Rp1 juta untuk satu bulan. "Kami tidak tahu sampai kapan. Yang pasti pihak apartemen selalu mengecek dan mantau. Nanti kalau sudah ada kepastian akan didbangun, baru diberitahu," kata warga RW04, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan kepada VIVAnews.com, Jumat 29 Juli 2011.
Menurut dia, saat ini sebagian tetangganya tinggal di rumah kontrakan yang lokasinya tidak jauh rumahnya . Sebagian lagi memilih untuk pindah rumah. Ati sendiri, siang ini sengaja datang menengok rumahnya yang ambles untuk sekadar bersih-bersih.
Ati menjelaskan, sebelum memperbaiki, pihak apartemen akan mengecek terlebih dahulu kondisi tembok pembatas, karena jangan sampai setelah dibangun malah ambles lagi.
Dia mengungkapkan, amblesnya pembatas antara Apartemen Kalibata City dan rumah warga terjadi pada Senin sore 25 juli 2011. "Waktu itu hujan deras. Setelah 20 menit hujan reda, tembok pembatas ambruk. Awalnya retak, setelah itu runtuh jatuh ke tanah," terang Ati.
Sepuluh rumah di RT 11 ambles di bagian belakang atau dapur dan kamar mandi. Sementara 11 rumah di RT 8 dan 12 retak-retak di bagian dindingnya. Seluruh rumah itu berbatasan dengan Apartamen Kalibata City. Pagar pembatas setinggi 2 meter yang memisahkan apartemen dengan perkampungan warga juga ikut ambles.
Ati menambahkan, sebenarnya kejadian itu diprediksi. Karena sejak
pemasangan paku bumi dan pengecoran, rumah warga juga sudah retak. Namun pengembang sudah berbicara ke warga bila ada masalah saat pembangunan apertemen, mereka janji akan bertanggung jawab.
Sementara itu pengembang Kalibata City Benny Suveltra, penyebab amblesnya pembatas itu karena kondisi alam. "Pada saat hujan dindingnya langsung runtuh," terangnya. "Dan pada saat runtuhnya dinding itu pekerja bangunan sedang tidak melakukan aktifitas," kata dia lagi. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar