VIVAnews - Sekitar sebulan yang lalu dalam sebuah acara resepsi pernikahan seorang kolega, Hidayat Nur Wahid dan Didik J Rachbini bertemu. Pertemuan tak disengaja. Dalam pertemuan sepintas lalu itu, ekonom yang juga politisi PAN Didik J Rachbini mengatakan sebuah pesan, "Pak Hidayat lebih pantas memimpin DKI Jakarta dalam periode mendatang. Sebaiknya PKS mengusung Pak Hidayat untuk DKI-1," kata Didik seperti dikutip sumber VIVAnews.
Mendengar lontaran pujian Didik Rachbini, Hidayat Nur Wahid merespons singkat. Menurut Hidayat, semuanya tergantung kepada keputusan Majelis Syuro PKS. Karena bila sudah sampai Majelis Syuro PKS itu sudah bukan lagi keputusan dan ambisi pribadi.
Satu bulan lalu itu peta politik pilkada DKI masih belum jelas. Nama-nama kandidat bersliweran hilir mudik. Ternyata makin dekat pendaftaran, konstelasi berubah. Calon incumbent yang juga anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Fauzi Bowo alias Foke menggaet Ketua Demokrat DKI Nachrowi Ramli.
PDI Perjuangan dan Gerindra mengusung Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok. Golkar, PPP, dan PDS membawa Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dan mantan Komandan Paspampres Nono Sampono. Dengan kuatnya figur-figur yang tampil di Pilkada DKI 2012, membuat PKS banting stir.
Triwisaksana atau Bang Sani yang sempat dideklarasikan besar-besaran di di Sportmall Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu 3 Maret 2012, batal diusung. Elektabilitas dan popularitas Sani menghadapi kandidat lain, dinilai mengkhawatirkan.
"Maka diputuskan musyawarah Majelis Syuro dan Pak HNW yang dipilih," kata dia. Satu langkah selesai. Cagub PKS sudah diputus, tinggal mencari pasangannya. Munculnya nama Hidayat Nur Wahid tidak menimbulkan gesekan kuat.
"Kebetulan ketika nama HNW muncul rapat berjalan sangat mulus. Justru kebingungan mencari pasangan." Bagaimana awal mula kemunculan nama Didik Rachbini? Awal mula digadang adalah Ban Sani. Tapi kandas. Akhirnya muncullah cerita Hidayat Nur Wahid dan Didik J Rachbini yang kebetulan bertemu di resepsi pernikahan itu. "Yang mengajukan Ustadz Hilmi. Sepertinya cerita kemenangan Jabar akan berulang di DKI," kata dia.
Bukankah yang mengusulkan Didik adalah Ketua Umum PAN Hatta Rajasa? "Didik Rachbini dan Hatta tidak dalam chemistry yang sama. Tapi juga tidak saling berseberangan." Adalah Ketua Majelis Syuro Ustad Hilmi Aminuddin yang mengusulkan nama Didik. Ustadz Hilmi akhirnya memutuskan dengan Didik Rachbini dengan segala pertimbangan atas situasi dan kondisi yang ada. Semuanya juga mulus saat Didik Rachbini masuk sebagai wakil.
Dalam video yang beredar, terlihat suasana rapat semalam. Rapat itu digelar di sebuah meja huruf U besar. Semua petinggi hadir. Presiden PKS Luthfi Hassan Ishaaq yang mengenakan batik cokelat memimpin rapat. Hidayat Nur Wahid berada di depan sebelah kiri Luthfi sedangkan Didik di sebelah kanan. Suasana rapat sangat riuh. Sebagian besar mengenakan baju seragam putih berkerah kuning.
Mereka yang terlihat hadir antara lain Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin, Lutfi Hassan Ishaaq, Sekretaris Jenderal Anis Matta, Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS DKI Jakarta Triwisaksana. Kehadiran para petinggi PKS itu dibenarkan Hidayat semalam.
"Tadi Ketua Majelis Syuro PKS bersama Presiden PKS, Sekjen, Triwisaksna sebagai Ketua MPW DKI dan Ketua DPW menyampaikan kepada saya untuk mengamanatkan kepada saya dan meminta saya untuk maju sebagai kandidat dari PKS," kata Hidayat semalam di Jalan TB Simatupang.
Sang Presiden PKS membacakan surat keputusan resmi partai. Diakhiri dengan penandatangan surat oleh Hidayat Nur Wahid dan Didik Rachbini. Hidayat yang mengenakan seragam PKS berwarna putih-kuning terlihat sangat banyak senyum. Didik tidak mengenakan seragam PKS. Didik hanya mengenakan baju hitam-hitam.
Ini isi surat keputusannya:
Keputusan 008/skdp/dpp-pks/1423 tentang calon Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Memperhatikan hasil rapat DPP PKS pada Senin 26 Rabiul Awal/Rabiul Akhir 1433 Hijriyah/19 Maret 2012 Masehi. Memutuskan, menetapkan:
1. DR M Hidayat Nur Wahid dan Profesor Didik J Rachbini sebagai pasangan cagub-cawagub yang diusung PKS.
2. Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali apabila di kemudian hari ditemukan kekeliruan di dalamnya.
(eh)
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar