VIVAnews - Walikota Solo yang digadang-gadang layak menjadi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, menilai tak ada perbedaan yang mencolok antara daerah yang kini dipimpinnya dengan ibukota Indonesia, DKI Jakarta. Masing-masing wilayah dinilai memiliki karakter penduduk dan permasalahan yang terjadi di seluruh kota di Indonesia.
"Karakter manusia sama saja. Masalah kota sama saja, apa bedanya?" tanya Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat, 10 Februari 2012.
Jokowi mengatakan, Solo selama ini berisi orang-orang berkarakter baik dan juga jahat. Di tempat yang berbeda, Jakarta juga dinilai memiliki orang baik dalam jumlah banyak begitu pula dengan orang jahatnya.
Dengan prinsip tersebut, Jokowi mengaku tidak khawatir jika memang nantinya memperoleh tugas untuk mengurus permasalahan warga DKI Jakarta sebagai gubernur.
Terkait masalah kemacetan dan banjir yang sudah menjadi persoalan klasik di ibukota, Jokowi menilai satu-satunya solusi yang bisa diterapkan adalah adanya tindakan di lapangan.
"Mau pakai jurus, gaya Korea, Jerman, Belanda bisa. Putuskan, kontrol terus di lapangan, jadi," tegasnya.
Dia menjelaskan, jika desain kebijakan persoalan ibukota sudah dipilih, langkah selanjutnya yang harus dilaksanakan adalah mengimplementasikan kebijakan tersebut. "Dan besoknya juga harus dipantau di lapangan. Kalau problem itu ada, harus diselesaikan saat itu juga," katanya. (art)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar