Jumat, 03 Februari 2012

Kartu ATM CIMB Niaga Dipalsukan, Rp6 M Raib

VIVAnews - Pembobolan bank dengan menggunakan kartu anjungan tunai mandiri (ATM) kembali terjadi. Kali ini, muncul modus baru dengan memalsukan kartu ATM Bank CIMB Niaga.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution menyebutkan, kejadian ini baru saja diketahui. Polisi mendapat informasi dari pihak bank CIMB Niaga bahwa telah terjadi pencurian dan pemalsuan kartu ATM.

"Saat itu dilaporkan kerugiannya sampai 6 miliar rupiah," kata Saud di markasnya, Jakarta, Jumat 3 Februari 2012. "Kemudian dilaksanakan penyelidikan lapangan dan juga dari Direktorat II Perbankan Kriminal Khusus Badan Reserse Kriminal Polri," kata Saud.

Polisi kemudian berhasil menangkap dua orang tersangka, pertama, KP, warga negara Srilanka, pada 29 Januari 2012 kemarin. Dia berdua ditangkap saat menggunakan ATM CIMB Niaga di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

"Dari penangkapan tersebut ditemukan uang tunai senilai Rp64.800.000, kemudian 25 kartu debet palsu karena tidak memiliki security hologram visa atau mastercard," kata Saud.

Kemudian polisi juga menemukan mereka memiliki surat dari UNHCR, badan Perserikatan Bangsa-bangsa yang mengurusi pengungsi. Ternyata, tersangka merupakan pencari suaka. "Ini merupakan salah satu problem kita di mana di tempat kita ini banyak pencari suaka," kata Saud.

Kemudian tersangka kedua ditangkap pada tanggal 3 Januari yang lalu, MK alias SS, warga negara Srilanka. "Yang bersangkutan ditangkap pada saat melakukan penarikan di ATM CIMB Niaga di daerah Gambir, Jakarta Pusat," kata Saud.

Dari tersangka ini polisi menyita menyita uang sebanyak Rp57.150.000 kemudian KTP Indonesia. KTP ini bernomor 317. 305.0612.69.1001.

"Kemudian ada kendaraan roda empat APV atas nama istrinya, kemudian ponsel Nokia serta kartu debet CIMB Niaga," kata Saud.

Mereka berdua dikenakan Pasal 263 dan 362 Kitab Undang-undang Hukum Pidana. "Setelah dikembangkan, pada awalnya antara tersangka MK dan KP tidak saling mengenal tapi belakangan ini semakin terbuka jaringannya bahwa mereka berdua saling mengenal," kata Saud.

"Problem kita selama ini yang bersangkutan ini sangat tertutup artinya apa pada saat diinterogasi tidak memberikan banyak informasi apapun," kata Saud. "Kemudian kita masih mengembangkan siapa yang membuat kartu ATM yang diduga palsu, karena sampai saat ini dia masih menutup jaringannya dan masih dalam pengembangan kita."

Saat ini polisi tengah mengejar siapa pembuat kartu yang diduga palsu. "Kalau si MK ini memiliki istri orang Indonesia, yang punya usaha yang cukup bagus sebagai pedagang," kata Saud. Karena itu, MK juga fasih berbahasa Indonesia karena sudah lima tahun menetap di Indonesia. (eh)

 

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar