Selasa, 28 Februari 2012

Polisi Sisir Kampung Ambon Setiap Hari

VIVAnews - Pasca penyerangan di rumah duka Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat 23 februari 2012 lalu, polisi melakukan inspeksi mendadak  di Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat. Hal tersebut guna mencari orang-orang yang diduga terlibat dalam penyerangan yang mengakibatkan dua orang tewas, dan empat lainnya luka.

Puluhan massa yang dikerahkan tersangka Edward Tupessy alias Edo diketahui berasal dari Kampung Ambon. "Kalau dikatakan sidak setiap hari yah mungkin-mungkin saja," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Selasa 28 Februari 2012.

Menurut dia setelah dilakukan pemeriksaan terhadap para pelaku, penyidik menilai perlu dilakukan pemantauan. "Bahkan kalau perlu mengamankan kembali Kampung Ambon," ucapnya.

Hingga saat ini polisi belum berhasil menangkap wanita berambut pirang yang ikut dalam penyerangan. Beberapa lokasi di Jakarta sudah disisir untuk mencari keberadaannya. "Tersangka Edo tidak bisa memastikan karena yang bersangkutan juga masih keluarga," ujarnya.

Aksi penyerangan yang terjadi sekitar pukul 01.30 WIB itu menyebabkan dua orang meninggal dunia akibat luka tusuk senjata tajam. Korban meninggal adalah Stendly Wenno dan Ricky Tutu Boy.

Polisi menyimpulkan motif sementara penyerangan adalah masalah utang narkoba jenis sabu sebesar Rp280 juta dari Edi kepada Edo. Tersangka Edo yang datang ke lokasi mengira Edi ada di lokasi dengan melihat banyak rekan dan saudara yang turut hadir.

Edi merupakan saudara dari Bob Standly, orang yang meninggal dan sedang disemayamkan di rumah duka. Menduga ada Edi, Edo pun langsung menyerang secara membabi-buta. Ternyata setelah diserang Edi tidak ada di tempat itu. (eh)

 

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar