Kamis, 09 Februari 2012

Reklame Ditertibkan, Mantan TNI Mengamuk

VIVAnews - Penertiban pedagang kaki lima (PKL), bangunan dan papan reklame yang berdiri di atas saluran air dan trotoar Jalan KRT Radjiman, Cakung, Jakarta Timur, ricuh. Seorang yang mengaku sebagai mantan anggota TNI berusaha mengusir petugas yang sedang berusaha membongkar lapak.

Kericuhan bermula saat petugas gabungan dari unsur kecamatan, Satpol PP, TNI, Polri dan Sudin Perhubungan akan membongkar papan billboard ukuran 1,5x2,5 meter.

Tiba-tiba seorang penjaga minimarket, Darwin Sani, 65, menghalangi petugas. Pensiunan TNI berpangkat Sersan Kepala ini bahkan mengusir petugas sambil berteriak-teriak.

"Mau apa kalian, mau bongkar bangunan kami, apa salahnya, kan sudah bayar pajak kenapa harus dibongkar. Ayo bongkar kalau berani, saya tidak terima dan akan melawan. Saya ini bekas anggota TNI," ujar Darwin Sani, Kamis 9 Februari 2012.

Bukan hanya menantang, Darwin juga mengejar petugas Satpol PP yang melakukan penertiban dan berusaha untuk memukulinya. Namun tindakan tersebut berhasil diredam petugas Satpol PP lainnya.

Setelah diberikan pengertian, akhirnya emosi Darwin mereda. Meski demikian, petugas tidak jadi merobohkan papan billboard tersebut karena pihak minimarket berjanji akan membongkarnya sendiri.

Kepala Camat Cakung, Lukman Hakim, mengatakan upaya ini dilakukan agar trotoar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, bukan untuk tempat usaha dan lahan parkir.

Lukman memberikan toleransi waktu pada pemilik minimarket maksimal tiga hari untuk membongkarnya sendiri. "Jika tidak dibongkar, kami langsung turun tangan," kata Lukman.

Penertiban dilakukan karena bangunan dan papan billboard itu melanggar Perda 08/2007 tentang ketertiban umum.

Dia mengungkapkan pemasangan billboard bukanlah sesuatu yang dilarang, namun yang terpenting dipasang sesuai aturan. "Boleh saja papan billboard ini telah bayar pajak, tapi pemasangannya harus di lahan yang benar. Bukan di atas trotoar seperti ini," ujar Lukman.

Dalam penertiban tersebut, petugas membongkar sekitar 50 lapak milik PKL. Selain itu, ada juga belasan papan billboard liar yang turut ditertibkan lantaran berdiri di atas trotoar dan saluran air. (eh)

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar