Jumat, 29 Juli 2011

Penumpang Terkatung-katung di Tengah Laut

VIVAnews - Ratusan penumpang Kapal Motor Penumpang (KMP) Bahuga Jaya dilanda kepanikan. Mereka terombang-ambing selama 10 jam di Selat Sunda setelah kapal yang mereka tumpangi mati mesin. Padahal dua bulan lalu kapal itu dirawat secara khusus.

Mesin KMP Bahuga Jaya mendadak ngadat tak lama setelah berlayar dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung  menuju Pelabuhan Merak, Banten, Jumat 29 Juli 2011. Sebabnya adalah pipa pendingin motor induk kapal pecah. Perbaikan memakan waktu yang cukup lama.

Setelah terombang-ambing di perairan Selat Sunda, akhirnya Sabtu 30 Juli 2011 dinihari, kapal milik perusahaan pelayaran PT Atosim Lampung Pelayaran (ALP) yang dinakhodai Syehan dengan Kepala Kamar Mesin (KKM) Nuryanto  bersandar di dermaga IV Pelabuhan Merak. Dia bisa melaju setalah di seret dua kapal tunda.
 
"Seluruh penumpang yang ada di dalam kapal selamat. Hanya satu orang yang kelihatannya kelelahan dan harus mendapatkan perawatan medis," ujar Kepala Cabang PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, La Mane, disela-sela proses bongkar muat penumpang dan kendaraan dari di Pelabuhan Merak, Sabtu dini hari.

Dari daftar manifest, KMP Bahuga Jaya membawa penumpang 91 orang, dewasa sebanyak 84 orang dan anak-anak 7 orang. Penumpang non tiket sebanyak 294 orang.

Sementara jumlah kendaraan yang diangkut sebanyak 56 unit dengan rincian sepeda motor 6 unit, kendaraan pribadi 12, SAB satu unit, kendaraan pick up 7 unit, colt 12 unit, bus kecil 1 unit, truk besar 11 unit, serta bus besar  5 unit.

Kepala Administrator Pelabuhan (Adpel) kelas I Banten, Baptis Soegiharto menjelaskan, sesuai dengan berita acara yang ditandatangi oleh nahkoda dan KKM KMP Bahuga Jaya, kerusakan tersebut terjadi di bagian pendingin motor induk.

"Sesuai dengan kronologis yang disampaikan di berita acara, kapal dalam pelayaran dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak, keluar dari dermaga II pukul 14 : 45 wib," ujar dia.

Dijelaskan Baptis pada pukul 15.15 WIB, posisi KMP Bahuga Jaya keluar alur Pelabuhan Bakauheni, tepatnya di ujung barat Pulau Sanghyang dengan kecepatan kapal kurang lebih 8,5 knot, kemudian ke arah barat daya dengan kecepatan 1-2 knot.

Baptis juga menjelaskan pada pukul 15.30 WIB posisi KMP Bahuga Jaya melintang ujung posisi GPS 05 derajat, 55, 2 Lintang Selatan/105 derajat, 52, 2 Bujur Timur mengalami mati mesin atau  black out akibat pipa pendingin motor pecah.

Setelah mengalami mati mesin, KMP Bahuga Jaya mengontak PT ALP agar diupayakan dikirim tug boat dan melaporkan ke shift traffic control di Pelabuhan Merak minta bantuan tug boat.

Salah seorang penumpang kapal, Sugiyono menceritakan  bahwa sebelum mati mesin dia yang saat itu berada di kelas ekonomi mendengar suara ledakan keras yang berasal dari bawah.

"Setelah ledakan itu, kira-kira lima menit, kapal tiba tiba berhenti dan tidak terdengar  lagi suara mesin kapal," ujar Sugiyono yang terduduk lemas di tempat parkir PT ASDP Ferry Indonesia Cabang Merak.

Penumpang asal Pringsewu Lampung Selatan yang akan menuju Subang bersama keluarganya itu mengaku ketakutan sebab setelah mesin kapal mati, kapal itu terseret arus. Ditambahkannya setelah terkatung katung hampir sepuluh jam akhirnya dia melihat ada dua kapal yang mendekat ke arah KMP Bahuga Jaya.

Saputra - Cilegon        

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar