VIVAnews - Calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, termotivasi untuk menghentikan segala keluh kesah warga Jakarta selama ini atas kondisi lingkungannya.
"Saya warga Jakarta, saya rasakan duka lara, suka duka nestapa dari warga Jakarta," katanya di kantor DPP PKS, Jakarta, Senin 19 Maret 2012.
Hidayat Nur Wahid menegaskan bahwa dirinya tidak ingin melanjutkan beragam kondisi itu di Jakarta. Masyarakat merasa banyak yang harus diperbaiki di Jakarta, seperti jalan macet, banjir, dan beragam hal lain.
"Banyak yang membuat warga tidak nyaman dan aman di Jakarta," katanya lagi.
Ia menegaskan, semua kader PKS menerima keputusan pencalonan dirinya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dan ini membuktikan bahwa partainya tetap solid.
Namun, Hidayat tidak mau menjelaskan secara rinci apa strategi yang disiapkan untuk memenangkan Pilkada DKI Jakarta yang dijadwalkan bakal berangsung Juli mendatang.
"Strategi itu nanti akan dibahas lebih detil oleh tim kami. Langkah pertama tentu mendaftar, strategi taktis sudah disiapkan tim dan akan bisa segera disampaikan setelah semuanya sudah siap melakukan kampanye," katanya.
Kemenangan PKS di Jakarta pada pemilu 2004 dengan suara tertinggi dalam skala nasional adalah modal tersendiri bagi Hidayat yang saat itu menjadi Presiden PKS. "PKS menangkan pemilu di Jakrta, saya dari Jakarta dan saya dapat suara terbesar di tingkat nasional," katanya lagi.
Karena itu, Hidayat Nur Wahid berharap pilkada Jakarta nanti bisa berjalan dengan baik, tanpa ada manipulasi maupun praktek politik uang.
"Demokratis, bermartabat, jangan ada kkerasan, manipulasi, money politic yang akan menghasilkan pemimpin yang kotor," kata Hidayat.
Dalam pertarungan menuju kursi DKI 1, Hidayat Nur Wahid akan bersanding dengan kader PAN yang juga ekonom Didik J Rachbini.
Kursi PKS di DPRD DKI jumlahnya kedua tertinggi setelah Demokrat. Demokrat memiliki 32 kursi sedangkan PKS 18 kursi. Jadi, hanya dua partai di DKI ini yang bisa mencalonkan pasangannya dari partai sendiri tanpa koalisi.
Hingga kini, sudah tiga pasangan, yang diusung partai, mendaftarkan kandidatnya ke KPU DKI yakni, Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli, Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok dari PDIP dan Gerindra. Kemudian ada pula Alex Noerdin dan Nono Sampono dari Golkar, PPP, dan PPP.
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar