Kamis, 29 Desember 2011

Target Pengerjaan Galian di Sudirman Molor

VIVAnews - Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta menargetkan pengerjaan rehabilitasi gorong-gorong di Jalan Sudirman, Jakarta, selesai pada 15 Desember 2011.

Namun pada kenyataannya, hingga kini pekerjaan masih belum rampung 100 persen. Kondisi jalan sisi barat atau seberang kampus Atma Jaya belum diaspal.

Selain itu, jalan pada bekas galian gorong-gorong di lokasi lainnya masih bergelombang, sehingga mengakibatkan kemacetan panjang pada jam-jam sibuk.

Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Novizal, mengatakan sesuai dengan kontrak, gorong-gorong harus dikembalikan seperti kondisi semula. Jika tidak, maka pihaknya tidak akan memberikan teguran kepada kontraktor gorong-gorong yakni PT Idee Murni Pratama.

"Aspal di Jalan Jenderal Sudirman harus rata seperti semula. Untuk yang sisi timur, penyelesaiannya tetap dilakukan oleh kontraktor," kata Novizal, di Jakarta, Jumat 30 Desember 2011.

Menurut dia, setelah selesai dikerjakan, kontraktor juga masih harus melakukan perawatan selama enam bulan. Sehingga jika terjadi kerusakan, masih menjadi tanggung jawab kontraktor.

Novizal mengungkapkan, jaminan uang sebesar 5 persen milik kontraktor tidak akan diberikan saat serah terima tahap kedua, jika jalan tersebut masih belum seperti kondisi semula dan tidak sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam perjanjian kontrak.

Direktur Utama PT Idee Murni Pratama, Daniel Hutapea, menjelaskan saat ini pihaknya menunggu instruksi dari Dinas PU untuk meratakan Jalan Jenderal Sudirman seperti sedia kala.

Sebab, kata dia, berdasarkan kontrak, pengerjaan hanya sampai pada pengerasan jalan. "Kami sudah bekerja sesuai kontrak. Untuk pengaspalan jalan bukan bagian kami," ujarnya.

Daniel mengakui jika perataan jalan yang bergelombang adalah tugas kontraktor. Tapi karena Dinas belum memberikan instruksi, maka pihaknya belum bergerak untuk memperbaiki kekurangan pengerjaan.

Sebelumnya Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Wahyono, sudah meminta agar proyek ini tuntas sebelum polisi menggelar Operasi Cipta Kondisi menjelang Natal dan Tahun Baru.

"H-2 Natal tepatnya tanggal 23 Desember 2011 diharapkan pengerjaan proyek tersebut selesai. Sebab pada tanggal itu banyak masyarakat yang sudah masuk libur sehingga aktivitas meningkat," kata Wahyono.

Menurutnya, pengerjaan rehabilitasi gorong-gorong ini memakan badan jalan sampai dua meter dengan total ruas jalan sembilan meter. Jika tak ada proyek tersebut, jalanan itu bisa dilalui tiga kendaraan. Setelah ada proyek, jalan hanya bisa dilalui dua kendaraan saja sehingga menimbulkan kemacetan.

Kemacetan di pusat perkantoran ini semakin parah dengan tanah sisa galian yang dibiarkan menggunduk di pinggir jalan atau di trotoar. (sj)

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar