Jumat, 03 Februari 2012

Menuju DKI 1, Nono Sampono Tunggu Dilamar

VIVAnews - Letnan Jenderal Purnawirawan, Nono Sampono, masih menunggu dukungan partai politik untuk melancarkan niatnya maju dalam pertarungan memperebutkan kursi orang nomor satu di Jakarta.

Mantan Komandan Jenderal Akademi TNI ini menceritakan keinginannya untuk ikut mengubah Jakarta saat berkunjung ke redaksi VIVAnews.com, Kamis, 2 Februari 2012.

Nono tetap memilih mendapatkan dukungan partai politik, meski undang-undang memperbolehkan juga dalam jalur independen.  "Banyak energi yang dibuang, waktu sudah tersita dan segalanya juga. Padahal kalau kita hitung tidak jauh berbeda. Itulah gambaran saya memilih jalur partai," kata Nono.

Dia mengaku sudah mendatangi para ketua umum partai besar untuk menjelaskan visi dan misinya. "Sekarang saya tinggal menunggu lamaran mereka saja."

Bapak tiga anak yang telah 35 tahun tinggal di Jakarta ini, ingin menciptakan keadaan yang lebih baik. Berbekal pengalaman memimpin sejumlah posisi penting di TNI, Nono merasa yakin dapat memperbaiki Jakarta.

Nono memetakan sejumlah lawan untuk bersaing menuju DKI1 berdasarkan dua kelompok, sipil dan militer.

Kategori sipil, ada nama Fauzi Bowo, Tantowi Yahya, Prya Ramadhani, Triwisaksana, Wanda Hamidah, Faisal Basri, dan Joko Widodo. Sedang dari kalangan militer, nama Nachrowi Ramli, Wagub Prijanto, Hendardji Soepandji.

Mengenai solusi permasalahan Jakarta, seperti kemacetan, banjir, sampah, kemiskinan, dan lingkungan, Nono Sampono mengatakan, "Saya sudah memiliki sejumlah strategi. Intinya, membuat keadaan Jakarta menjadi lebih baik."

Bila melihat akar permasalahan yang ada, kata dia, semua akibat ledakan penduduk. Dan bila tidak terselesaikan dengan baik, kemungkinan muncul masalah keamanan dan ketertiban Bahkan sering terjadi dalam sekala besar.

"Seperti inilah wajah Jakarta, yang kita rasakan dan kita lihat. Rasanya kok ruwet menjadi warga Jakarta jika melihat kondisi sekarang ini," katanya.

Karena itu, lanjut dia, untuk menyelesaikan permasalahan Jakarta dan memenuhi harapan masyarakat, perlu ada perubuahan kepemimpinan. "Mengembangkan Jakarta lebih baik dan bermartabat itu pasti akan berhadapan dengan banyak masalah. Saya siap untuk bersaing untuk memimpin Jakarta," katanya.

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar