Selasa, 20 Maret 2012

Hari Ini 10 Ribu Buruh Demo di Depan Istana

VIVAnews - Sekitar 10.000 buruh akan berujuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hari ini. Menurut informasi NTMC Korlantas Polri, aksi dimulai mulai pukul 10.00 WIB.

Mereka akan berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia untuk selanjutnya berpawai menuju Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

"Aksi buruh juga akan dilaksanakan di kantor Walikota Jakarta Utara," kata petugas TMC Polda Metro Jaya Briptu Aris kepada VIVAnews. Dengan adanya kegiatan ini, pengendara diimbau mewaspadai jalur unjuk rasa supaya terhindar dari kemacetan.

Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KFSPI), Said Iqbal, mengatakan penolakan harus dilakukan karena kenaikan harga BBM berdampak pada turunnya daya beli.

Dia mengungkapkan dengan adanya kenaikan harga BBM, maka kenaikan riil upah minium regional (UMR) hanya menjadi 5 persen. "Kalau kemarin saja buruh menutup jalan tol untuk melawan upah minimum buruh yang digugat ke PTUN oleh Apindo, apalagi kenaikan harga BBM. Sebab itu membuat upah buruh semakin turun," ujarnya.

Karena kondisi yang akan makin memburuk itu, buruh akan melakukan perlawanan masif. "Pemogokan umum buruh yang lebih besar lagi sesuai prosedur Undang-undang juga akan dilakukan," ucapnya.

Mengapa Harga BBM Harus Naik

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam beberapa kesempatan menegaskan bahwa menaikkan harga BBM memang bukan keputusan yang mudah. Kenaikan itu terpaksa dilakukan karena harga minyak dunia terus meningkat dan beban anggaran kian berat.

Usai pertemuan di Cikeas dengan sejumlah pemimpin partai koalisi di Cikeas 14 Maret, SBY menegaskan bahwa siapa pun presidennya pasti akan menaikkan harga BBM, karena memang cara lain sudah susah.

"Banyak yang tidak lengkap. Seolah-olah ini hanya permasalahan fiskal, hanya APBN," kata SBY. "Meskipun sehatnya APBN penting bagi perekonomian nasional dan pertumbuhan ekonomi," kata SBY.

SBY menegaskan bahwa pemerintah ingin APBN yang sehat dan tepat sasaran. Karena itu, rencana kenaikan BBM pun dinilai sebagai penyesuaian.  Namun, pemerintah memahami kebijakan ini berdampak terhadap hajat hidup orang banyak.

"Manakala APBN-P disesuaikan, lantas diperlukan penyesuaian harga BBM. Tapi ini akan berdampak bagi masyarakat luas," ucapnya.

Karena itu, pemerintah pun sudah menyiapkan antisipasi, terutama dampak sosial dari kenaikan harga BBM.

"Koalisi sangat peduli termasuk dampak perekonomian global dan perekonomian kita. Kami sangat peduli, dan kami bahas bantuan perlindungan sosial seperti apa yang bisa kami berikan secara tepat," ucap SBY. Banyak juga yang mendukung kenaikkan BBM ini.



• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar