Selasa, 06 Maret 2012

Otak di Balik Penyerangan RSPAD Diketahui

VIVAnews - Kepolisian Resor Jakarta Pusat telah mengidentifikasi orang yang ada dibelakang Edo Tupessy, untuk menagih hutang kepada Edi dan
berakibat pada penyerangan di rumah duka RSPAD, Gatot Subroto, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto mengungkapkan, orang yang memberi perintah Edo adalah seorang narapidana di lembaga pemasyarakatan karena terjerat kasus narkoba.

"Kita tidak bisa jelaskan identitas yang bersangkutan. Tentang berapa upah yang diberikan kepada Edo juga masih kita dalami," kata Rikwanto,
Selasa 6 Maret 2012.

Motif peyerangan Edo dan sejumlah orang ke rumah duka RSPAD Gatot Subroto, untuk mencari Edi yang memiliki hutang piutang narkoba Rp280 juta.

Setelah memastikan Edi ada di rumah duka bersama sejumlah teman dan keluarganya, akhirnya Edo mengerahkan massa dari Kampung Ambon
dan Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Sekitar 50 orang lebih langsung mendatangi rumah duka dan melakukan penyerangan secara membabibuta kepada mereka yang ada di acara pesemayaman Bob Standly, yang tak lain keluarga dari Edi.

Setelah melakukan penyerangan, dan menewaskan dua orang. Edo tidak melihat keberadaan Edi di tempat itu. Hingga kini keberadaan orang yang disebut-sebut sebagai bandar narkoba itu belum diketahui

"Sekarang Edi menjadi DPO dan belum diketahui keberadaanya," jelas Rikwanto.

Seperti diketahui, polisi telah menetapkan 10 orang tersangka dalam kasus penyerangan tersebut, mereka adalah Edward Tupessy, Gheretes Tamatala alias Heri, Toni Poceratu alias Ongen, Rent Penturi, Abraham Tuhehai, Irene Shopia Tupessy alias Renny, Heryanto, John Robet Sofa aliasn Oncu, Yongki Maslebu dan Rely Petirulan.

Sepuluh tersangka tersebut dikenakan pasal 340, 338 dan 170 KHUP. Mereka kini mendekam di ruang tahanan Polres Jakarta Pusat.(adi)

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar